Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengajak cendekiawan muslim untuk berpikir panjang usai perbedaan pilihan politik bagi persatuan bangsa.Tugas kaum cendekiawan yang berhimpun di ICMI ini untuk mengajak semua kembali berpikir jangka panjang. Lupakanlah persaingan sepele-sepele kemarin ini, mari kita kembali berpikir jangka panjang untuk negeri
"Tugas kaum cendekiawan yang berhimpun di ICMI ini untuk mengajak semua kembali berpikir jangka panjang. Lupakanlah persaingan sepele-sepele kemarin ini, mari kita kembali berpikir jangka panjang untuk negeri," kata Jimly dalam sambutan pembukaannya saat silaturahim ICMI di Hotel Westin, Jakarta pada Jumat.
Baca juga: Wapres hadiri silaturahmi ICMI ungkap pertemuan dengan Prabowo
Baca juga: ICMI imbau tak ada perang di medsos pascaputusan MK
Menurut Jimly, suasana politik saat pemilu memaksa orang untuk berpikir jangka pendek bagaimana memenangkan tokoh yang didukungnya.
Pasca pemilu, masyarakat dituntut untuk meredakan ketegangan politik dan saling merawat emosi perbedaan pilihan politik.
Masyarakat perlu saling menghargai dan merawat persatuan. "Menyangkut 78 juta orang yang ingin ganti presiden, tapi harus belajar juga menghormati yang 85 juta yang ingin presidennya terus," jelas Jimly.
Kendati demikian, oposisi politik dalam sistem demokrasi memang dibutuhkan sebagai penyeimbang agar pemerintahan berjalan dengan sesuai.
"Selama keduanya berfungsi dengan baik, ini 'check and balance' dalam sistem demokrasi kita akan semakin mendewasakan kehidupan kebangsaan kita," demikian Jimly.
Baca juga: Zulhas doakan Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: Wapres minta ICMI perjuangkan keadilan ekonomi
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019