• Beranda
  • Berita
  • Hingga hari kedelapan Heli MI 17 belum ditemukan

Hingga hari kedelapan Heli MI 17 belum ditemukan

5 Juli 2019 23:35 WIB
Hingga hari kedelapan Heli MI 17 belum ditemukan
Dua unit Heli Bell 412 milik TNI AD yang dikerahkan untuk mencari Helikopter MI 17 No Reg 5138 milik TNI AD yang hilang kontak di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Jumat pekan lalu. (Dokumen Pendam XVII/Cenderawasih)
Hingga hari kedelapan proses pencarian Helikopter MI 17 No Reg 5138 milik TNI-AD belum juga ditemukan.

Wakil Kepala (Waka) Penerangan Kodam (Pendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Kota Jayapura, Jumat mengatakan pencairan tetap terus dilakukan hingga hari ini pukul 16.00 WIT.

"Proses pencarian baik melalui udara maupun darat belum menemukan tanda-tanda keberadaan Helli MI 17 No Reg HA 5138," katanya.

Baca juga: Pencarian helikopter MI 17 di pusatkan di Airu dan Lereh


Menurut dia, Kodam XVII/Cenderawasih dibantu tim SAR gabungan, Polri, hingga warga setempat terus melanjutkan pencarian terhadap Heli TNI AD MI 17 No Reg 5138 baik melalui udara maupun darat.

"Pencarian melalui udara melibatkan 2 heli Bell 412 milik TNI AD. Satu heli melakukan penerbangan pencarian atau searching flight di atas wilayah Distrik Oskop, Disrik Okbape dan Oksibil, sebanyak dua sorti," katanya.

Baca juga: Cuaca buruk jadi kendala pencaharian helikopter MI 17

Sedangkan satu unit lagi, kata dia, melakukan pencarian udara melalui rute Oksibil-Lereh-Jayapura.

"Pencarian melalui darat juga terus berjalan dengan menyisir kaki pegunungan yang berada di wilayah Distrik Oksop dan Okbape," katanya.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa helikopter MI-17 milik TNI AD mengalami hilang kontak saat melaksanakan misi penerbangan dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura pada Jumat pekan lalu.

Helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Pos Okbibab merupakan salah satu pos yang berada di perbatasan RI-PNG hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat atau helikopter.

Adapun nama-nama awak helikopter tersebut, yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.

Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG, yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019