PLN NTT bangun tiga unit PLTS di Alor

6 Juli 2019 11:08 WIB
PLN NTT bangun tiga unit PLTS di Alor
Sejumlah warga membantu menurunkan panel surya dari kapal untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) oleh PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur di di Kabupaten Alor. ANTARA/HO-PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi NTT/aa

Akses ke pulau-pulau itu sangat bergantung kepada kondisi cuaca dan gelombang laut, selain ketersediaan infrastruktur dermaga dan transportasi laut juga terbatas,

PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) segera membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat di Kabupaten Alor yang dialokasikan melalui program "PLTS Seribu Pulau" untuk provinsi setempat.

"Tiga unit PLTS ini sudah dikontrak untuk pembangunan jaringan tegangan rendah dengan massa kerja 90 hari," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang, Joko Martono di Kupang, Sabtu.

Ia menambahkan, pembangunan pembangkit PLTS tersebut sudah dikerjakan oleh Unit Pembangkitan Ketenagalistrikan (UPK) Kupang.

Menurutnya, ketiga PLTS tersebut menyebar di Pulau Treweng di Kecamatan Pantar Timur berkapasitas 110 kWp, dengan panjang jaringan tegangan rendah (JTR) 1,55 kilometer sirkuit (KMS).

PLTS Pulau Ternate, di Kecamatan Alor Barat Laut, kapasitas 280 kWp, memiliki panjang JTR 3,761 KMS.

PLTS di Desa Tribur, Kecamatan Alor Barat Daya, berkapasitas 250 kWp, memiliki jaringan JTR sepanjang 8,499 KMS.

Joko mengakui, pembangunan jaringan berlokasi di pulau-pulau terpencil di Kabupaten Alor yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi.

"Akses ke pulau-pulau itu sangat bergantung kepada kondisi cuaca dan gelombang laut, selain ketersediaan infrastruktur dermaga dan transportasi laut juga terbatas," lanjutnya.

Joko berharap pihak kontraktor dapat menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut sesuai waktu yang ditetapkan.

“Kami berharap tidak ada adendum dan bisa selesai tepat waktu, karena masyarakat sudah sangat merindukan mendapat listrik untuk pertama kalinya," ujarnya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019