"Empat pemain yang terkena akumulasi kartu untuk menghadapi PSS Sleman sudah sangat siap. Bahkan, permainan santai, ketenangan, disiplin serta konsentrasi penuh nantinya akan menjadi modal untuk memenangi pertandingan tersebut," kata Gomes dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Dia mengatakan meski Kalteng Putra berstatus tuan rumah, namun bermain di kandang lawan, pihaknya sama sekali tidak gentar. Karena berstatus sebagai tuan rumah di Maguwoharjo, ia berharap semua peran di stadion tersebut diatur manajemen Kalteng Putra.
Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena Kalteng Putra bermain di kandang, namun seperti bermain tandang. Hanya saja permasalahan teknis seperti itu tidak terlalu di khawatirkan pelatih asal Brazil tersebut.
"Untuk menghadapi PSS Sleman kondisi semua pemain cukup baik, dalam beberapa kali sesi latihan para pemain terlihat enjoy dan tidak ada beban dalam menghadapi tim lawan," katanya.
Laga antara Kalteng Putra lawan PSS Sleman yang akan disiarkan di salah satu televisi swasta di Indonesia itu, diprediksi berjalan sengit. Sebab, duel tim yang sama-sama beranjak dari Liga 2 Indonesia tersebut akan membuktikan di Shopee Liga 1 Indonesia, untuk menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan.
Tidak hanya itu Kalteng Putra tentunya juga menjadikan pertandingan tersebut sebagai ajang balas dendam, karena pada babak empat besar Liga 2 Kalteng Putra dikalahkan tim berjuluk Elang Jawa tersebut dengan skor 2-0 tanpa balas.
"Dengan kembalinya pemain kita yang terkena akumulasi kartu, saya yakin pertandingan besok bisa kami menangkan. Bahkan strategi dan taktik akan diterapkan saat menghadapi tim lawan," katanya.
Sementara ini tim kebanggaan masyarakat Kalteng yang berhasil mengoleksi poin delapan dua kali kalah, dua kali menang dan dua kali seri itu kini berada di posisi enam klasemen Shopee Liga 1 Indonesia.
Apabila tim Laskar Isen Mulang julukan Kalteng Putra itu kalah, maka tim tersebut akan kembali bergeser dari posisi 10 besar klasemen sementara di liga kasta tertinggi di negeri ini.
Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019