"Uang saku itu sebagai perhatian pemprov kepada jamaah warga sendiri, saya harapkan bisa dimanfaatkan jamaah agar fokus melaksanakan ibadah haji," kata Gubernur Sumsel saat melepas jamaah haji Embarkasi Palembang, Minggu.
Menurut dia perhatian Pemprov Sumsel tidak hanya berbentuk uang saku, melainkan persiapan jamaah haji sebelum berangkat juga dimaksimalkan agar semua tahapan terlaksana.
Terutama fasilitas jamaah yang setiap tahun selalu ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota mulai dari perencanaan, pendataan, pembimbingan, manasik, tes kesehatan, penyediaan transportasi hingga kebutuhan konsumsi.
"Jika ada yang tidak layak pasti langsung kami perbaiki," katanya.
Ibadah haji, kata dia, harus dimaknai sebagai panggilan Allah dengan maksud membuat pribadi jamaah menjadi lebih baik, apalagi setelah jamaah selesai ibadah haji, harus ada kebaikan-kebaikan yang ditularkan kepada masyarakat.
Ia mengingatkan jamaah agar menjaga kesehatan selama haji, suhu di tanah suci sedang berada pada posisi panas 50 derajat, sehingga jamaah harus banyak minum minimal 200 mililiter per jam.
"Kami mohon jamaah doakan Indonesia agar aman, utuh, kerukunan terjaga dan khusus Sumsel doakan agar semakin maju," kata Herman Deru.
Berdasarkan data PPIH Sumsel pada musim haji 2019, Embarkasi Palembang memberangkatkan 8.545 jamaah haji yang terdiri dari 7.195 jamaah asal Sumsel, 1.255 jemaah asal Bangka Belitung, dan 95 petugas pendamping.
Keberangkatan dibagi menjadi 19 kloter dimulai 7 Juli hingga 25 Juli 2019 pukul 10.00 WIB, kecuali pada 21 Juli jamaah dijadwalkan berangkat pukul 8.25 WIB.
Baca juga: Petugas haji diharapkan mengetahui karakter jamaah
Baca juga: Pemberangkatan kloter pertama jamaah haji Sumsel Juni
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019