"Kami membawakan lagu, tari dan musik dan juga dolanan anak-anak dengan harapan bisa memberikan yang terbaik dan Pesta Kesenian Bali terus sukses dan jaya," kata Ketua Sanggar Ratna Sari Entong Sukirman saat ditemui di sela-sela pementasan di kalangan Ayodya, Taman Budaya, Denpasar, Minggu .
Tari Topeng Samba mengawali pementasan partisipasi DKI Jakarta ini. Tari Topeng Samba ini mengisahkan tentang gadis-gadis yang akan beranjak dewasa.
Usai tarian Topeng Samba, giliran Mpok Marina menyanyikan lagu Ondel-ondel. Sebelumnya juga ketiga "host sempat menyanyikan lagu Jali-Jali dan Lagu Nonton Bioskop.
Penampilan ketiga menampilkan teater dan permainan anak-anak Betawi. Tak ketinggalan dalam dolanan ini ada lenong bocah juga.
Baca juga: Perkampungan Budaya Betawi Zona C baru akan diresmikan 2020
Pementasan menjadi lebih segar dengan kehadiran tiga pembawa acara gaya lenong Betawi. Ketiga host itu antara lain Bang Komar, Bang Aji dan Mpok Marina.
"Kami membuat suatu garapan dolanan anak-anak judulnya Kembang Latar. Dolanan anak-anak ini seperti permainan anak anak biasa kalau di Jawa disebut Cublak Cublak," ucap Entong Sukirman.
Usai itu, giliran tari kreasi baru, Tari Kembang Rempug. Tarian yang ditarikan remaja-remaja putri ini garapan langsung dari Jihan. Bahkan Jihan, seorang remaja putri yang sekaligus ikut menari.
Pementasan ditutup dengan menyanyikan lagu middle yang diawali lagu daerah Bali Don Dapdape, kemudian berturut-turut lagu Kicir-Kicir dan lagu Gelang Sepatu Gelang.
Baca juga: Melahirkan kembali budaya Betawi
Midle lagu ini dinyanyikan oleh semua anak-anak yang tadinya sempat tampil. Mereka memenuhi kalangan Ayodya.
Entong Sukirman menyiapkan pementasan ini dengan dasar kesenian Topeng Betawi dan Tipek Kedok. "Jadi sejak itu, kami kembangkan ada musik gambang kromong dan satu ada garapan tari kreasi," ujar Sukirman yang mengatakan pementasan kali ini merupakan kedua kalinya dalam ajang Pesta Kesenian Bali.
Garapan pementasan ini merupakan kerjasama Sanggar Seni Betawi Ratna Sari dengan Lembaga Kebudayaan Betawi Provinsi DKI Jakarta.
Total penari sebanyak 50 orang anak-anak didukung oleh 10 pemusik. Koreografernya, Entong Sukirman. Sedangkan penata musiknya, Septian Ray Sukirman. "Kami sangat berharap seniman-seniman Betawi semakin banyak diberikan tempat dan waktu pementasan," ucapnya sembari mengatakan anak-anak di sanggarnya juga belajar budaya Bali.
Baca juga: Sambut HUT, Pemprov DKI gelar kegiatan budaya di Setu Babakan
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019