Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, kesempatan yang diterima oleh BMS tidak mudah didapatkan, apalagi paduan suara pimpinan Avip Priatna itu mendapat undangan khusus untuk tampil di ICFM 2019.
"Saya bangga banget, enggak semua negara bisa ikut ya, Filipina ada dan ini keberagamannya nyata banget," ujar Ahok, ditemui saat konser pra-festival "Road to Missoula" di Balai Resital Kertanegara, Jakarta, Minggu.
Ahok yang menyaksikan konser tersebut mengaku sangat terpukau dengan penampilan BMS yang membawakan lagu-daerah dengan sangat apik.
Menurutnya, mengenalkan budaya Indonesia melalui musik di kancah global adalah cara yang efektif.
"Kita ini harus bangga dan terima kasih ya sama teman-teman ini, mau berusaha dengan swadaya. Ini kelas dunia sebenarnya, ini udah kelas dunia dan saya harap di Amerika bisa juara," kata Ahok.
ICFM dikenal sebagai festival yang prestisius dan bergengsi. Tahun ini, ajang tersebut pun diikuti oleh paduan suara dari Jerman, China, Finlandia, Hungaria, Lithuania dan Amerika Serikat.
Dalam ajang ini, BMS akan mengenalkan keberagaman budaya Indonesia dengan membawakan program atau lagu daerah seperti "Sik-Sik Sibatumanikam" dari Sumatera Utara, "Hela Rotan" dari Maluku dan "Janger" dari Bali.
Pada konser pra-festival "BMS Road to Missoula" yang berlangsung hari ini, BMS menampilkan cuplikan lagu yang akan dibawakan nanti seperti "Sik-Sik Sibatumanikam", "Hela Rotan", "Janger", "Fajar dan Senja II", "Canticum Novum", "Das Madchen", "O Magnum Mysterium", "Circle of Life" dan "I Love You - What a Wonderful World".
Baca juga: Batavia Madrigal Singers jadi paduan suara Indonesia pertama di ICFM
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019