Teunissen mempertahankan kepemimpinannya ketika timnya mengalahkan Geraint Thomas dari Ineos dengan selisih 20 detik, dengan lima tim berikutnya terpaut satu sama lain dalam hitungan detik.
Ineos menjadi tim pertama yang menaklukkan arena, Minggu, dan memacu kecepatan untuk memaksa tim lain mengejar catatan waktunya, terus memimpin sampai Jumbo memacu mendahului catatan waktu itu sampai berselisih 20 detik di depan waktu tim Inggris yang nyaris mengantarkan Gianni Moscon merebut jersey kuning.
Alih-alih, pemenang kejutan sehari sebelumnya itu tidak hanya mempertahankan keunggulan, tetapi semakin jauh meninggalkan rival-rivalanya dari tim-tim lainnya.
"Ini waktu yang sepadan sekali," kata juara bertahan Geraint Thomas di garis finis di Brussels Atomium yang aslinya dibangun untuk World Fair 1958. "Saya kesakitan sekali karena menabrak pembatas kemarin, tapi kabar baiknya saya sudah pulih sepenuhnya."
Hasil ini menandakan Tour de France kali ini menjadi lomba terbuka dan kompetitif di mana perbedaan waktu yang sangat tipis di antara pebalap menunjukkan ketatnya perlombaan, demikian AFP.
Baca juga: Peluang Quintana membesar setelah Froome absen
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019