• Beranda
  • Berita
  • Embarkasi Balikpapan berangkatkan 6.730 calon haji

Embarkasi Balikpapan berangkatkan 6.730 calon haji

8 Juli 2019 00:11 WIB
Embarkasi Balikpapan berangkatkan 6.730 calon haji
Pesawat Boeing 747 milik Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji dari Balikpapan pada musim haji 1439 Hijriyah lampau. (novi abdi/Antara)

Sebanyak 6.730 calon haji yang berasal dari Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah akan diberangkatkan dari Embarkasi Haji Balikpapan.

“Calon haji sebanyak itu kami bagi dalam 15 kelompok terbang (kloter),” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Balikpapan Hakimin, di Balikpapan, Minggu (7/7).

Baca juga: Embarkasi Padang berangkatkan 7.035 calon haji pada 2019

Menurut dia, pemberangkatan awal akan dimulai dari para calon haji asal Balikpapan. Mereka berjumlah 564 orang dan dibagi ke dalam 5 kloter, yakni Kloter 1, Kloter 4, Kloter 11, dan Kloter 15.

Kloter 1 berjumlah 450 calon haji, Kloter 4 sebanyak 49 orang,  Kloter 11 berjumlah 18 jamaah, dan Kloter 15 ada 29 calon haji.

Selain dari Balikpapan, kata dia, calon haji dari Kaltim juga berasal dari Tenggarong, Samarinda, Bontang, Sangatta, Tanjung Redeb, Penajam Paser Utara, dan Tana Paser. Semua calon haji itu akan transit dan menginap semalam di Asrama Haji Batakan.

Baca juga: Fasilitas baru jamaah calon haji di Tanah Suci dipaparkan Menag

Hakimin menambahkan, calon haji dari Balikpapan juga akan dilepas resmi oleh Wali Kota Balikpapan Haji Rizal Effendi di Islamic Center Balikpapan di Jalan Ruhui Rahayu. Selanjutnya rombongan calon haji itu berangkat ke Asrama Haji Batakan dengan bus.

“Baru besoknya ke Bandara Sepinggan guna diberangkatkan ke Tanah Suci,” kata Hakimin.

Saat transit di Asrama Haji, para petugas melakukan pengecekan baik administrasi jamaah seperti paspor haji masing-masing hingga barang bawaan dan melakukan "check in" untuk penerbangan.

Dengan prakiraan cuaca di Tanah Suci yang memasuki musim panas dengan suhu berkisar antara 42-50 derajat Celsius, Hakimin juga berpesan agar jamaah banyak minum dan tidak segan menggunakan payung yang sudah menjadi bagian dari perlengkapan jamaah.

Hal itu perlu dilakukan karena cuaca kering di Mekkah dan Madinah, juga di kota-kota sekitarnya, orang akan banyak berkeringat dan kehilangan cairan. Kondisi itu bisa menyebabkan orang mudah kehilangan fokus dan bisa tersesat.

“Jadi usahakan juga pergi dalam rombongan. Yang muda jaga yang tua, yang tua mengingatkan yang muda,” kata Hakimin.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019