"Alhamdulillah ACT Tasikmalaya menjadi lembaga yang pertama kali datang dan mendistribusikan air bersih untuk warga di wilayah Tasikmalaya," kata relawan MRI Tasikmalaya Irfan melalui siaran pers dari ACT yang diterima di Jakarta, Senin.
Irfan mengatakan warga desa yang terdampak kekeringan harus berupaya lebih untuk bisa mendapatkan air bersih.
Di Tasikmalaya, Desa Singkup merupakan wilayah yang terdampak kekeringan paling parah. ACT Tasikmalaya dan MRI Tasikmalaya telah mengirimkan 5.000 liter air bersih. Selain di Tasikmalaya, kekeringan juga terjadi di 11 kecamatan di Sukabumi.
Sedikitnya 100 keluarga telah menerima bantuan air bersih yang disalurkan ACT Tasikmalaya dan MRI Tasikmalaya.
Kekeringan mulai menyebabkan sebagian masyarakat Jawa Barat kesulitan mendapatkan air bersih untuk berbagai keperluan, termasuk pertanian. Sukabumi, Indramayu, dan Purwakarta menjadi daerah yang terdampak kekeringan paling parah pada 2019.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyiarkan potensi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut grafis yang disiarkan BMKG, Jawa dan Nusa Tenggara ditandai dengan warna merah untuk status "awas" dan jingga untuk status "siaga".
Jawa Barat ditandai dengan status "awas" kekeringan setelah terjadi hari tanpa hujan lebih dari 60 hari, termasuk di Indramayu.
Baca juga: ACT Lampung pasok air bersih ke kampung Rawa Laut
Baca juga: MRI-ACT siapkan air bersih kurangi dampak kekeringan
Baca juga: Pipanisasi air di Sembalun-Lombok dibangun bersama ACT-Jepang
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019