"Pendirian Museum Opera ini juga merupakan upaya pelestarian seni Opera Kanton dari pemerintah, termasuk pementasan berkala dua kali dalam sepekan," kata personel Hubungan Masyarakat Cantonese Opera Art Museum, Guangzhou, Mai Jing Bo, kepada rombongan wartawan Indonesia di Kota Guangzhou, Minggu (7/7) malam.
Bahkan, kata dia, ketika Presiden Xi Jinping berkunjung ke museum yang terletak di Distrik Li Wan, kota tua di Guangzhou, 24 Oktober 2018, meminta pemerintah lokal mendukung upaya pelestarian kesenian yang banyak mengangkat cerita-cerita kuno tentang China di masa lalu itu.
"Karena itu Pemerintah Kota Guangzhou juga mendorong anak-anak sejak dini mengenalkan kesenian ini, misalnya kami mengundang anak-anak sekolah dasar untuk datang ke museum dan mereka menggambar tentang tokoh-tokoh dalam Opera Kanton," katanya.
Pengenalan opera lewat kegiatan menggambar itu dilakukan dengan tujuan anak-anak secara tidak langsung akan mempelajari apa yang ada di dalam kesenian yang dialog-dialognya disampaikan dengan cara dilagukan itu.
Selain itu, katanya, anak-anak yang lulus sekolah menengah atas dapat mendalami kesenian Opera Kanton di perguruan tinggi, salah satunya di Institut Drama Tiongkok di Kota Beijing yang ada jurusan Opera Kanton.
Mai Jing Bo mengakui bahwa perkembangan teknologi informasi cukup mengkhawatirkan bagi minat generasi untuk menyenangi Opera Kanton.
"Tapi pemerintah lokal di sini terus berupaya agar generasi muda senang menonton, bahkan menjadi pemain Opera Kanton. Termasuk pemerintah pernah mengangkat tema Opera Kanton ni dalam kartun, film, dan sinetron," katanya.
Baca juga: Universitas China promosikan budaya rakyat di Jakarta
Baca juga: Dubes Huang harapkan misi kebudayaan China tingkatkan pemahaman budaya
Pewarta: Masuki M. Astro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019