"Menjadi mahasiswa dengan IPK tinggi sudah menjadi sebuah pencapaian. Namun jika dibarengi dengan aktif berorganisasi, itu yang luar biasa," ujarnya di Beijing, Senin.
Peraih IPK 4,0 dari Zhejiang University, China, itu menekankan bahwa disiplin merupakan kunci utama menuju sukses.
Membuka kembali pelajaran di kampus dia lakukan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 11.00.
Kemudian pukul 13.00-17.00 dipergunakannya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, sedangkan 19.00-23.00 dimanfaatkan untuk berorganisasi.
"Agar berprestasi di kampus dan aktif berorganisasi adalah membuat 'to do list'. Jadi, kita sudah tahu apa yang akan kita capai besok pagi dan target apa yang sudah harus mulai kita kerjakan," kata Ketua Komisi Pendidikan PPI Dunia itu.
Namun yang tidak kalah pentingnya lagi, sebut Fadlan, adalah berolahraga dan berkumpul bersama teman-teman.
"Selain itu harus tekun atas apa yang sedang dijalani. Pelajaran yang berat atau tugas organisasi yang sulit harus dicicil sedikit demi sedikit," kata calon Ketua Umum PPI Dunia itu.
Ia juga berpesan kepada para pelajar Indonesia di luar negeri agar tidak khawatir untuk aktif berorganisasi.
"Asalkan mau bersungguh-sungguh, maka semua akan mudah dicapai," kata peraih beasiswa pendidikan selama delapan tahun berturut-turut itu menambahkan.
Di China tidak sedikit pelajar Indonesia yang mengalami hambatan akademik. Salah satunya tidak bisa membagi waktu antara kegiatan perkuliahan dan aktivitas berorganisasi di luar kampus.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019