Garda Nasional adalah pasukan keamanan yang diciptakan oleh Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk menurunkan angka pembunuhan yang tinggi. Tapi, pasukan tersebut sekarang telah diberi tugas berpatroli di perbatasan untuk menenangkan Donald Trump. Presiden AS itu mengancam akan memberlakukan tarif atas barang-barang Meksiko kecuali negeri itu berbuat lebih banyak guna menghambat arus migran Amerika Tengah yang mengalir ke Amerika Serikat.
"Menerbitkan peraturan protokol dan koordinasi yang menjadi dasar operasi Garda Nasional untuk mendukung lembaga imigrasi, terutama yang berkaitan dengan prosedur bagi penahanan orang dengan status imigran gelap, adalah tindakan yang ingin dilihat," kata Presiden CNDH Luis Raul Gonzalez saat menyampaikan pidato.
"Jika peraturan dan protokol semacam itu tidak ada, pembuatan dan penyiarannya sangat mendesak," kata Gonzalez.
Pemerintah Meksiko belum menanggapi permintaan komentar mengenai pidato tersebut.
Meskipun sebanyak 21.000 prajurit Garda Nasional, hampir sepertiga dari seluruh jumlah mereka, telah dikerahkan ke perbatasan Meksiko utara dan selatan untuk melaksanakan tugas keimigrasian, peraturan soal tugas mereka masih belum jelas.
Lopez Obrador, yang menghadapi tuduhan bahwa tentara itu telah bertindak keras dalam upaya mereka mencegah migran menyeberangi perbatasan utara, pada 25 Juni mengatakan Garda Nasional tidak memiliki perintah untuk menahan migran.
Personel Garda Nasional sendiri mengatakan mereka "tidak menahan migran" tapi berada di sana "untuk menyarankan mereka agar tidak memasuki Amerika Serikat".
Namun, wartawan Reuters menyaksikan tiga orang dewasa dan empat anak kecil ditahan saat mereka berusaha menyeberang ke dalam wilayah Amerika Serikat setelah Obrador mengeluarkan pernyataannya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pejabat Mexico temukan 51 migran di dalam truk
Baca juga: 100 lebih migran asal Amerika Tengah ditahan di Meksiko utara
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019