"Kami (tadinya) punya fasilitas bagus dengan banyak lapangan tanah liat dan lapangan keras," kata Christhoper dalam wawancara dengan kantor berita Prancis, AFP, di arena Wimbledon 2019.
Tetapi, kata Christopher, fasilitas tenis itu telah diubah menjadi lapangan bisbol.
"Ini membuat saya sedih sekali. Fasilitas itu tepat berada di pusat kota Jakarta," sambung Christopher dalam wawancara yang disiarkan Senin waktu Inggris itu.
Christopher yang menjadi salah satu ganda putra tenis top Asia sedang melakukan debut babak utamanya di Wimbledon.
Peraih medali emas ganda campuran Asian Games 2018 itu berharap dia menginspirasi generasi baru tenis Indonesia.
Namun, kepada AFP, dia menyayangkan minimnya fasilitas bagus untuk tenis di negeri ini. Padahal dia yakin karena Indonesia berpenduduk banyak, maka prospek tenis akan cemerlang seperti bulu tangkis yang lebih populer di Indonesia.
"Kami memiliki masa depan yang bagus di tenis. Saya benar-benar berharap saya dapat menginspirasi anak-anak muda," kata dia.
"Saya berharap pemerintah membantu mereka. Paling tidak kami harus mengawali, dengan memiliki lapangan dan fasilitas yang layak," kata Christopher kepada AFP.
ANTARA berusaha menghubungi pihak-pihak terkait mengenai pernyataan Christopher kepada AFP ini, namun belum berhasil mendapat tanggapan.
Baca juga: Christopher Rungkat dan Aoyama ke putaran kedua
Baca juga: Christopher Rungkat terhenti pada putaran kedua ganda campuran
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019