Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno mengajak seluruh elemen untuk menggelorakan salam Pancasila agar lebih merekatkan bangsa dan menangkal pengaruh buruk yang akan memecah belah persatuan.
"Saya terus mengenalkan, angkat lima jari dan teriakkan salam Pancasila, ini perlu dikobarkan untuk menangkal konten atau isu yang bisa menggerus Pancasila," kata Try Sutrisno saat kegiatan simposium sistem pertahanan negara, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Istana jelaskan anggota TNI terlibat radikalisme dapat dipecat
Baca juga: Akademisi nilai Paslon 02 tersandra kepentingan Habib Rizieq
Baca juga: BPIP minta Pemprov DKI ubah perilaku masyarakat sesuai Pancasila
Memang salam yang dikenalkan bukanlah bentuk sistem pertahanan negara, namun cara tersebut jadi langkah yang dirasa efektif untuk mengingatkan masyarakat bahwa kita semua bersaudara dan bersatu dalam balutan Pancasila.
"Apalagi belakangan ini model peperangan berkembang dalam bentuk perang proxy, membonceng pihak ketiga yang kadang mengatasnamakan bentuk tertentu seperti agama," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan ancaman yang membahayakan pertahanan negara tidak hanya dari ancaman nyata seperti aksi teror, narkoba atau perang siber saja.
Tetapi ada ancaman lain yang tak kalah berbahaya, yakni perang "mindset", perang tersebut tidak terlihat secara fisik, namun kehancurannya sangat jelas, yakni merusak ideologi.
Perang "mindset" ini tujuannya mencuci otak masyarakat dengan berbagai macam cara, sesuai dengan kepentingan pencipta kekacauan tersebut.
"Bahkan ada satu keluarga melakukan pemboman, mengajak anaknya yang masih kecil, ini tidak masuk akal, harimau saja tidak mau membunuh anaknya. Inilah dampak buruk dari ancaman 'mindset'," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019