• Beranda
  • Berita
  • Iqbaal Ramadhan dan budaya kopi dari luar negeri

Iqbaal Ramadhan dan budaya kopi dari luar negeri

9 Juli 2019 15:45 WIB
Iqbaal Ramadhan dan budaya kopi dari luar negeri
Iqbaal Ramadhan dalam peluncuran kopi “Caffino” di Jakarta, Selasa (9/7/2019). (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Saya enggak bergantung sama kopi, tapi kalau tidak ngopi rasanya aneh."

Budaya kopi merasuk ke kehidupan Iqbaal Ramadhan semenjak ia mencicipi rasanya bersekolah di Amerika Serikat. Minuman pekat itu jadi bagian yang tak terpisahkan sehari-hari, menemaninya belajar di negeri orang.

"Sekarang saya sekolah di Melbourne yang disebut surga kopi, di jalan banyak coffee shop, minum kopi jadi bagian dari hidup saya," ujar Iqbaal di peluncuran kopi "Caffino", Jakarta, Selasa.

Mahasiswa Monash University, Melbourne, Australia, yang mengambil jurusan komunikasi media (media communication) itu mengemukakan kopi sangat penting di sana.

"Mending enggak sarapan daripada enggak ngopi," tutur aktor yang mulai menyukai minuman itu sejak 2016.

Bagi aktor kelahiran 28 Desember 1999 itu, kopi membantunya terjaga saat harus mengerjakan berbagai tugas dan esai yang menumpuk di bangku kuliah.

Saking terbiasa menyesap kopi, dia punya French Press alias perangkat penyeduh kopi yang jadi andalannya untuk menikmati minuman favoritnya setiap pagi.

Di luar rasa, pemeran Dilan dalam sekuel film "Dilan" itu tidak terlalu pemilih. Ia bisa menikmati kopi yang bijinya baru digiling, tapi tidak antikopi kemasan (sachet). Selama rasanya pas di lidah, semua bisa dia nikmati.

"Saya enggak masalah dengan itu," ujar brand ambassador "Caffino" itu.

Berbagai jenis kopi sudah dicicipinya, mulai dari espresso yang rasanya kuat, cappucino sampai piccolo. Tapi, ada satu jenis yang menurut Iqbaal "tidak pernah salah", yakni kopi latte yang berisi campuran susu.

"Dari pertama saya suka latte, sampai sekarang, itu rasa yang tidak pernah salah. Di Melbourne ada kopi yang namanya 'Magic', saya juga suka itu," ujarnya.

Dalam sehari, ia setidak-tidaknya harus menyesap secangkir kopi. Waktu favoritnya untuk minum kopi adalah setelah bangun tidur atau setelah makan siang.

"Saya enggak bergantung sama kopi, tapi kalau tidak ngopi rasanya aneh," ujar aktor yang ingin mencoba bekerja sebagai barista di Melbourne.

Bukan cuma kafe yang jadi tempat minum kopi, Iqbaal juga pernah mencoba minuman buatan "Starling" atau "Starbucks Keliling", istilah untuk penjual kopi yang menjajakan minuman bersepeda.

"Pernah, tapi lupa kapan," ujarnya.

Baca juga: Cuplikan "Bumi Manusia" dan "Perburuan" dirilis serentak

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019