Lelang sukuk negara serap Rp8 triliun

9 Juli 2019 17:11 WIB
Lelang sukuk negara serap Rp8 triliun
Ilustrasi - Semua pihak, investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang sukuk negara melalui peserta lelang yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan. (ANTARA/Rosa Panggabean)

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 Januari 2020 sebesar Rp9,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,0625 persen dan tertinggi 7,0 persen.

Pemerintah menyerap dana Rp8 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp36,43 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah dana yang diserap memenuhi target indikatif sebesar Rp8 triliun.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS10012020 mencapai Rp1,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,11994 persen dan imbalan secara diskonto.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 10 Januari 2020 sebesar Rp9,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,0625 persen dan tertinggi 7,0 persen.

Untuk seri PBS014, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,62369 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp13,76 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,59375 persen dan tertinggi 7,0 persen.

Untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,77974 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai Rp7,93 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,75 persen dan tertinggi 7,34375 persen.

Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,40625 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 mencapai Rp0,98 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,40625 persen dan tertinggi 7,59375 persen.

Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,88393 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai Rp2,64 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,875 persen dan tertinggi 8,25 persen.

Untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31964 persen dan tingkat imbalan 8,00 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai Rp1,64 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,25 persen dan tertinggi 8,8125 persen.

Sebelumnya, pada lelang enam seri sukuk pada Selasa (25/6), pemerintah menyerap dana sebesar Rp8 triliun dengan penawaran masuk mencapai Rp40,19 triliun.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019