Sebagai bentuk ketegasan dan komitmen perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan Selatan itu, ULM akan langsung mencoret calon mahasiswa baru yang positif menggunakan narkoba.
"Nanti kita ada tes kesehatan dan napza, jika terbukti positif narkoba dengan sangat terpaksa kami gugurkan haknya sebagai calon mahasiswa," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin, Selasa.
Upaya ULM bersih dari narkoba memang tidak main-main. Salah satu komitmennya terlihat jelas dari sang Rektor Prof Dr H Sutarto Hadi yang jadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) Kalsel. Bahkan, ULM jadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) II Artipena tahun 2018 lalu.
"Jadi jangan coba-coba pengguna narkoba mau kuliah di ULM. Kami tidak ingin hanya karena satu orang rusak, jadi mempengaruhi mahasiswa lainnya," kata Aminuddin menekankan.
SBMPTN memang jadi jalur favorit para lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk beradu nasib bisa kuliah di perguruan tinggi negeri pilihan, selain Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau kerap disebut jalur prestasi alias undangan.
ULM jadi satu dari 73 PTN pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang digelar Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai syarat utama bisa mendaftarkan diri di SBMPTN.
Peminat yang memilih ULM pun terbilang cukup banyak yaitu 18.842 orang dari 34 provinsi di Indonesia dan empat dari luar negeri. "Persaingan masuk ULM kini semakin ketat. Peminatnya tidak lagi hanya siswa lulusan Kalsel, namun sudah nasional. Hal ini tentu seiring peningkatan mutu ULM yang sudah terakreditasi A," tutur Aminuddin didampingi Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan ULM Drs Asrani MPd.
Dia menyatakan dari 63 Program studi sarjana di 11 fakultas semua terisi sesuai daya tampung yang tersedia di jalur SBMPTN. Tercatat hanya dua prodi yaitu Prodi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan terisi 27 orang dari 34 daya tampung serta Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang kuotanya 92 orang, namun terisi 61 orang.
Bagi yang lulus jalur SBMPTN (termasuk pelamar Bidikmisi 863 orang) wajib mengisi dan melengkapi formulir Uang Kuliah Tunggal (UKT) secara daring (online) dengan mengunggah data dukung UKT melalui laman: ukt.ulm.ac.id tanggal 10 sampai 12 Juli 2019 yang sudah ditandatangani di atas surat pernyataan bermaterai Rp6.000.
Kemudian mengikuti Tes Psikologi untuk Prodi Ilmu Kedokteran, Prodi Kedokteran Gigi serta Prodi Farmasi pada tanggal 11-12 Juli 2019, serta tes kesehatan dan Napza (semua calon mahasiswa baru) pada tanggal 11-13 Juli 2019 pukul 08.00 WITA sampai selesai.
Adapun daftar ulang dilaksanakan tanggal 15 sampai 19 Juli 2019 dengan syarat membayar biaya UKT di seluruh Cabang Bank Mandiri, BNI, dan BTN.
Bagi yang tidak lulus SBMPTN 2019, masih punya kesempatan masuk ULM melalui jalur Ujian Tulis Mandiri Berbasis Komputer (UTMBK) yang dibuka hingga 12 Juli 2019, melalui website admisi.ulm.ac.id.
"Untuk jalur mandiri, ULM menyediakan maksimal 30 persen dari total daya tampung mahasiswa baru tahun akademik 2019-2020 yaitu 5.930 orang. Jadi ada sekitar 2.000 orang bisa masuk jalur mandiri, tentu ini kesempatan besar bagi yang berminat kuliah di ULM sebagai perguruan tinggi terkemuka dan berdaya saing," kata dia.*
Baca juga: Hasil SBMPTN diumumkan 9 Juli 2019
Baca juga: Prodi Ilmu Hukum ULM sediakan 261 kursi untuk SBMPTN
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019