• Beranda
  • Berita
  • Mensos ingin bantuan Kube bukan hanya untuk usaha warung

Mensos ingin bantuan Kube bukan hanya untuk usaha warung

9 Juli 2019 19:36 WIB
Mensos ingin bantuan Kube bukan hanya untuk usaha warung
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) didampingi Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Andi ZA Dulung (kanan) pada sosialisasi Program Penanganan Fakir Miskin Wilayah I Tahun 2019 di Bandung, Selasa (9/7/2019) (ANTARA/Desi Purnamawati)

Saya tidak menganggap enteng Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu mau buka warung, itu bagus. Tapi akan lebih bagus kalau mau buka usaha untuk mendukung industri,

Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menginginkan agar bantuan melalui Kelompok Usaha Bersama (Kube) bukan hanya untuk membuka warung atau makanan kecil lainnya tapi usaha yang punya nilai tambah.

"Biasanya kita memberikan kebebasan sepenuhnya kepada penerima manfaat untuk menentukan jenis usaha yang akan mereka kembangkan, sekarang kita coba kawinkan dengan pasar artinya bagaimana kita membuat produk mereka untuk disalurkan atau menompang industri jadi punya nilai tambah," katanya di Bandung, Selasa.

Mensos pada sosialisasi Program Penanganan Fakir Miskin Wilayah I Tahun 2019 menambahkan, selama ini Kube banyak dikembangkan untuk usaha warung atau usaha kecil lainnya.

"Saya tidak menganggap enteng Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu mau buka warung, itu bagus. Tapi akan lebih bagus kalau mau buka usaha untuk mendukung industri," ujarnya.

Karena itu Kemensos akan memberikan penguatan kepada program Kube. Maka ke depan juga yang perlu dipelajari adalah produk yang punya nilai tambah.

Baca juga: Program Kube bakal diukur tingkat keberhasilannya

"Kami akan studi seberapa besar sukses rasio dari Kube itu sendiri, apakah KPM itu sudah terentaskan sehingga mereka bisa menjadi keluarga yang mandiri, punya usaha masing-masing. Kalau ditemukan hal-hal yang perlu untuk diperbaiki akan kita ambil langkah untuk perbaikan," tambah dia.

Setelah dilakukan studi dan diketahui permasalahan di lapangan sehingga Kube tidak berkembang seperti masalah modal, akan dicari solusi bisa melalui KUR atau skema bantuan lainnya.

Terkait modal, Kemensos punya pos anggaran di luar APBN.

Bila permasalahan terkait dengan kebutuhan pasar dan industri, lanjut Mensos akan dilakukan kerja sama dengan Kementerian Perindustrian atau Bekraf.

"Ke depan tidak lagi kita lepas tapi akan beri arahan dan pendampingan untuk bisa link and match dengan industri," kata Agus.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Andi ZA Dulung menyebutkan setiap tahun Kemensos memberikan bantuan untuk 11.000 Kube setiap tahun senilai Rp20 juta per kube.

Baca juga: Mensos: kemiskinan punya efek langsung terhadap mentalitas negara

Baca juga: Kemensos beri pengarahan pendamping Kube maksimalkan kinerja

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019