Pemerintah Kabupaten Siak, Riau, menanam 1.000 bibit mangrove di pantai Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, sebagai upaya mencegah abrasi dari gelombang laut.abrasi yang mengikis pesisir pantai di kawasan ini diperkirakan mencapai 5-15 meter tiap tahunnya
"Kita semua sangat mendukung gerakan nasional peduli Mangrove, di samping upaya pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS). Karena diketahui setiap tahunnya abrasi terus meningkat," kata Sekretaris Daerah Pemkab Siak, Tengku Said Hamzah yang memimpin penanaman magrove di Sungai Apit, Selasa.
Penanaman magrove itu sekaligus juga menandai peluncuran Kampung Wisata Mangrove Sungai Bersejarah, Kampung Kayu Ara Permai.
Aksi penanaman 1.000 batang bibit Mangrove ini menjadikan ada total 5.000 batang yang sudah ditanam dengan jenis api-api, bakau, dan lengadai.
Pada acara itu juga panitia membagikan bibit produktif sebanyak 500 batang bibit kepada masyarakat di kampung Kayu Ara Permai seperti Lengkeng, Diamond, Durian Tembaga, Jambu BOl, Jambu Madu dan Jambu Kristal.
Lebih lanjut, Sekda mengatakan abrasi di kawasan pesisir telah menjadi momok yang cukup menakutkan, terutama bagi sebagian besar masyarakat yang bermukim di kawasan berbatasan langsung dengan selat dan laut.
"Demikian pula yang terjadi di daerah kita, khususnya di sepanjang Kawasan Pantai Kampung Kayu Ara Permai ini. Akibat gelombang pasang yang kerap terjadi, abrasi yang mengikis pesisir pantai di kawasan ini diperkirakan mencapai 5-15 meter tiap tahunnya," ungkapnya.
Oleh karena itu, tanaman mangrove yang akan tumbuh berjajar bisa menjadi benteng pencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Itu karena hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi, dan biasanya didominasi dengan tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis.
"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Siak menyampaikan apresiasi kepada kita semua yang turut hadir pada hari ini. Karena telah tulus ikhlas bersama-sama melaksanakan salah satu usaha mitigasi bencana, mengembalikan habitat yang rusak dengan mengembalikan mangrove seperti sedia kala," tuturnya.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019