Ketiga varietas durian super unggul yang disebut Karim, yaitu jenis Pelangi, Super Tembaga JF dan Srombut. Ketiganya merupakan durian lokal yang dinilai sanggup mengalahkan jenis durian yang ada di dunia ini.
"Rasa eksotis, lemaknya kuat, daya tahan lama dan tidak gampang kena penyakit. Durian Malaysia, Filipina, Thailand atau Vietnam lewat," kata Karim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Karin menilai bahwa pemerintah sudah fokus menentukan varietas andalan durian nasional agar bisa eksis dalam pasar ekspor. Konsentrasi pada beberapa varietas asli yang terbukti unggul merupakan sebuah keharusan agar Indonesia bisa menguasai pasar.
Menurut dia, penggemar durian dari berbagai negara memiliki preferensi berbeda terkait cita rasa durian. Untuk orang Indonesia dan Jepang, umumnya menyukai durian yang manis. Berbeda untuk pasar China, Hongkong, Singapura dan Malaysia justru suka rasa manis dengan sensasi pahit.
Durian Indonesia saat ini sudah menembus pasar mancanegara seperti Hongkong, China, Malaysia, Vietnam, Timur Tengah dan lainnya. Ekspornya dari tahun ke tahun pun semakin meningkat.
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan durian Indonesia sebelumnya selalu defisit. Mulai tahun 2018, Indonesia mampu membalikkan neraca perdagangan menjadi surplus. Ekspor durian tercatat 1.087 ton, sedangkan impor 351 ton sehingga surplus 700 ton.
Sentra durian tersebar mulai dari Aceh hingga Papua, hampir setiap kabupaten mempunyai varietas unggulannya masing-masing yang menjadi ikon wisata durian ke daerah-daerah.
Saat musim panen durian dengan waktu spesifik di setiap daerah, pemerintah daerah atau dinas pertanian setempat sering mengadakan Festival dan Kontes Durian yang didukung pelaksanaannya oleh Yayasan Durian Nusantara.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019