Pada tahun 2019 ini kami menargetkan penjualan GIA Box sebanyak 20.000 box dan diharapkan pada 2020 dapat terimplementasi untuk menggantikan seluruh styrofoam sebanyak 250.000 box per tahun
Maskapai nasional Garuda Indonesia memperkenalkan GIA Box yaitu produk kemasan untuk pengiriman kargo yang ramah lingkungan.
GIA Box rencananya akan mulai diluncurkan pada Agustus mendatang dan akan menjadi pengganti styrofoam yang selama ini digunakan sebagai kemasan pengiriman kargo khususnya produk hasil laut.
Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa GIA Box ini tidak hanya sebagai media kemasan yang kuat dan terjangkau untuk pengiriman barang, tetapi juga ramah lingkungan mengingat produk kemasan tersebut sudah memiliki sertifikat FSC (Forest Stewardship Council) yang bahannya berasal dari bahan daur ulang.
“Melalui kesempatan ini kami mengajak para pengguna jasa untuk menggunakan GIA Box mulai sekarang dan jadilah bagian dari proses penyelamatan lingkungan.” kata Iqbal.
Dia menambahkan selain unggul dari sisi ekonomis, GIA Box ini juga lebih kuat sehingga aman dari kebocoran yang biasanya terjadi pada styrofoam.
Iqbal melanjutkan bahwa ke depannya, GIA Box ini akan menggantikan penggunaan styrofoam secara keseluruhan.
“Pada tahun 2019 ini kami menargetkan penjualan GIA Box sebanyak 20.000 box dan diharapkan pada 2020 dapat terimplementasi untuk menggantikan seluruh styrofoam sebanyak 250.000 box per tahun. ”, tambah Iqbal.
Sebelumnya, sebagai upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mengembangkan komitmen layanan operasional berwawasan lingkungan, Garuda Indonesia juga telah melaksanakan uji coba kendaraan listrik produksi anak bangsa PT Mobil Anak Bangsa dalam mendukung mobilitas operasional karyawan.
Bus listrik merupakan smart solution untuk mengurangi polusi yang saat ini kondisinya memprihatinkan khususnya di daerah Jabodatabek karena hanya dengan pengisian batere selama tiga jam, bus listrik tersebut mampu menempuh jarak sejauh lebih kurang 300 kilometer.
Serta diharapkan mampu menekan biaya bahan bakar yang dikeluarkan untuk mobil operasional perusahaan.
Baca juga: Garuda Indonesia siap genjot pendapatan dari layanan kargo
Baca juga: PT Garuda Indonesia- PT Pos Indonesia perluas jaringan layanan kargo
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019