• Beranda
  • Berita
  • JCH Kalteng gagal berangkat melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut

JCH Kalteng gagal berangkat melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut

10 Juli 2019 14:49 WIB
JCH Kalteng gagal berangkat melalui Embarkasi Antara Tjilik Riwut
Plh Sekda Kalteng Sapto Nugroho (kanan) saat rapat teknis penyelenggaraan ibadah haji, Palangka Raya, Rabu, (10/7/2019). (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan, jamaah calon haji (JCH) 2019 gagal berangkat melalui Embarkasi Antara Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya menuju Embarkasi Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"JCH tahun ini akan diberangkatkan melalui jalur darat menggunakan bus menuju Banjarmasin, sebab embarkasi antara gagal dilaksanakan," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kalteng Sapto Nugroho di Palangka Raya, Rabu.

Gagalnya pemberangkatan JCH 2019 melalui embarkasi antara, mengharuskan pihaknya menggunakan rencana kedua, yakni jalur darat. Untuk itu pada hari ini, dilaksanakan rapat teknis penyelenggaraan ibadah haji yang melibatkan seluruh perwakilan kabupaten dan kota.

Baca juga: Pemberangkatan jamaah haji Kalteng dibagi enam kloter

Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Ati Mulyati memaparkan penyebab gagalnya pemberangkatan JCH 2019 melalui embarkasi antara, yakni akibat tidak ditemukannya kesepakatan dari pemerintah provinsi dengan maskapai.

"Sebelumnya diketahui ada sejumlah pihak yang ingin mendaftarkan diri untuk menyelenggarakan embarkasi antara, namun nyatanya pada saat tahap pengumpulan dokumen penawaran tidak ada satu pun yang menyerahkannya," tutur Ati.

Kemudian pihaknya mencoba menjalin komunikasi dengan sejumlah maskapai, tetapi tetap tidak ada kesepakatan yang didapat untuk terlaksananya Embarkasi Antara Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

Adapun yang menjadi kendala, bukanlah tentang ketersediaan anggaran yang dimiliki, melainkan mekanisme pembayaran yang diinginkan maskapai tidak sesuai dengan ketentuan milik pemerintah.

"Maskapai ingin pembayaran di awal adalah sebesar 50 persen dan setelah keberangkatan atau lepas landas sebanyak 50 persen sisanya. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan, sehingga kesepakatan pun urung terjadi," jelasnya di sela kegiatan.

Ati menegaskan, meski rencana pertama gagal, namun pihaknya tidak khawatir, sebab rencana kedua telah disiapkan secara matang. Melalui rapat teknis itu, pihaknya berharap proses pemberangkatan JCH 2019 bisa dilakukan dengan lancar hingga menuju Banjarmasin maupun Arab Saudi.

Baca juga: Jamaah calon haji diimbau perbanyak minum hindari dehidrasi
Baca juga: Sriwijaya Air layani penerbangan jamaah calon haji menuju embarkasi


 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019