Penasihat utama diplomatik Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Teheran untuk membicarakan bantuan menangani krisis.
Iran pada Senin (8/5) mengancam akan menghidupkan kembali alat pemutar berkecepatan tinggi, yang sebelumnya dinonaktifkan, serta meningkatkan pengayaan uranium hingga tingkat kemurnian mencapai 20 persen. Tindakan itu merupakan langkah untuk menjauh dari kesepakatan nuklir tersebut.
Teheran telah mendesak negara-negara Eropa penandatangan kesepakatan untuk melindungi Iran dari sanksi AS, yang diterapkan kembali setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir tahun lalu.
Kantor berita Iran IRNA melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi "menyambut baik peranan Prancis dalam menurunkan ketegangan dan menjalankan kesepakatan."
"Langkah Prancis merupakan bagian dari upaya ... untuk menjaga kesepakatan nuklir agar tetap hidup," kata Mousavi saat kunjungan Emmanuel Bonne, penasihat utama Macron.
Sumber: Reuters
Baca juga: Prancis: Iran tak peroleh apa-apa dengan melanggar kesepakatan nuklir
Baca juga: Prancis minta Iran hormati kesepakatan nuklir
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019