• Beranda
  • Berita
  • INDEF: Daya saing kosmetik jangan dibebankan cuma pada industri

INDEF: Daya saing kosmetik jangan dibebankan cuma pada industri

10 Juli 2019 18:22 WIB
INDEF: Daya saing kosmetik jangan dibebankan cuma pada industri
Ilustrasi produk kosmetik (ANTARA/Shutterstock)

Kita selama ini melihat daya saing industri itu dibebankan hanya kepada satu sektor saja yakni sektor perindustrian. Itu salah

Pengamat industri Ahmad Heri Firdaus dari Institute for Development of Economis and Finance (INDEF) menilai upaya peningkatan daya saing industri kosmetik jangan hanya dibebankan kepada sektor perindustrian, namun harus dikolaborasikan dengan semua sektor terkait.

"Kita selama ini melihat daya saing industri itu dibebankan hanya kepada satu sektor saja yakni sektor perindustrian. Itu salah," ujar Heri kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan bahwa sektor perindustrian selama ini selalu dibebankan supaya tumbuh lebih tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri itu kebanyakan berada di luar domainnya sektor perindustrian, hal tersebut perlu diluruskan.

Peningkatan daya saing industri komestik merupakan tugas semua sektor, mulai dari sisi sektor bahan bakunya, kemudian regulasi, insentif fiskal, logistik, transportasi dan pemasaran semuanya harus bekerja bersama-sama.

"Mudah-mudahan bisa ada kolaborasi yang lebih baik antar semua sektor tersebut. Dengan demikian intinya adalah bagaimana menghilangkan sedikit ego sektoral," kata Heri.

Sebelumnya pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri dengan menerbitkan kebijakan strategis yang dapat memperkuat struktur industri nasional.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah menyadari bahwa pembinaan industri kosmetik merupakan kerja sama lintas sektoral yang saling terintegrasi mengingat tantangan industri farmasi merupakan bahan baku yang masih diimpor.

Sedangkan industri kosmetik menghadapi banyaknya produk impor yang memasuki pasar dalam negeri

Era revolusi industri 4.0 merupakan era transformasi digital yang akan menciptakan nilai tambah baru dalam industri farmasi dan kosmetik.

Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan digital mulai dari proses produksi dan distribusi ke tingkat konsumen (e-commerce) memberikan peluang baru guna dapat meningkatkan daya saing industri farmasi dan kosmetik dengan adanya perubahan selera konsumen dan perubahan gaya hidup.

Baca juga: Menperin dorong industri kosmetik gencarkan riset

Baca juga: Kemenperin: Industri kosmetik capai bakal tumbuh 9 persen

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019