"Kampanye ini memang belum masif masih sebatas internal di lingkungan pemerintahan," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu Cucu Ahmad Kurnia, saat dihubungi, di Jakarta, Rabu.
Cucu menjelaskan bahwa imbauan berupa spanduk dan stiker untuk mengajak wisatawan menjaga lingkungan ada di setiap sudut pulau, terkhusus kawasan dermaga.
"Sampah yang parah itu bukan dari wisatawan, tapi kiriman dari darat. Untuk kampanye saat ini baru sebatas spanduk-spanduk di dermaga," ujarnya lagi.
Penggunaan tumbler, kata dia lagi, diharapkan dapat menggerakkan kesadaran orang-orang untuk mengurangi penggunaan botol air minum kemasan sekali pakai. Hal ini akan membawa dampak positif bagi perbaikan lingkungan dan meningkatkan daya tarik wisata.
"Konsentrasi bupati untuk masalah kebersihan di pulau, termasuk sampah ini yang paling utama. Kami berupaya menambah bak pembuangan sampah pada banyak tempat, menambah pertugas kebersihan hingga kampanye tumbler," ujarnya pula.
Baca juga: Pahit-manis aktivis peduli sampah di Jakarta
Pemerintah pusat sebelumnya telah menetapkan Kepulauan Seribu sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau 'Bali Baru', sehingga menjadikan wilayah ini memiliki daya tarik lebih bagi para wisatawan.
Permasalahan sampah plastik yang mengotori perairan Kepulauan Seribu telah membawa masalah serius bagi industri pariwisata setempat. Belum lagi soal limbah mikroplastik dari sampah-sampah itu juga membawa dampak buruk bagi ekosistem laut.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019