Kepadatan arus terpantau dari arah Jalan Asia Afrika menuju Tugu Senayan, antrean kendaraan memanjang sepanjang jalan dan hanya bisa melaju dengan kecepatan kurang dari 20 km per jam.
Baca juga: Ryan D'Masiv ingatkan Jakmania untuk tidak terprovokasi
Hingga pukul 19.47 WIB, kepadatan arus masih terjadi di Jalan Gerbang Pemuda, sedangkan di ruas jalan sebaliknya terpantau lancar.
Kepadatan arus ini juga dikarenakan adanya pengalihan arus lalu lintas di seputaran GBK selama pertandingan laga lanjutan pekan kedelapan Liga 1 Musim 2019 berlangsung hari ini.
Antrean kendaraan juga terpantau di Jalan Arteri Gelora I dari arah Jalan Asia Afrika menuju halte Palmerah. Kepadatan arus lalu lintas dikarenakan mobilitas kendaraan pulang kerja dan adanya perlintasan rel kereta api yang melintas setiap beberapa menit sekali.
Baca juga: Penonton tanpa tiket dilarang memasuki kompleks Gelora Bung Karno
Untuk pengaturan arus lalu lintas di pertigaan Jalan Gerbang Pemuda dan Arteri Gelora I sebanyak 25 petugas Kepolisian RI disiagakan. Pengamanan juga melibatkan 15 anggota TNI.
Kasubdit Keamanan dan Keselarasan, Polda Metro Jaya, Ajun Komisarus Besar Polisi Suhli mengatakan arus lalu lintas memang padat sejak siang, petugas mengupayakan arus tetap terurai.
"Memang arus sudah padat sejak siang tadi, kami berupaya memberikan arahan kepada pengendara untuk tetap dalam antrean," kata Suhli.
Suhli mengatakan situasi dan kondisi di luar GBK selama pertandingan hingga berakhir, berlangsung aman dan kondusif.
Ruas jalan tersebut selain dipadati oleh kendaraan baik mobil pribadi, bus Transjakarta, bus pembawa suporter dan juga angkutan umum seperti Kopaja melintas di jalur tersebut. Belum lagi sepeda motor dan pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar.
Baca juga: Jakmania diminta tahan diri terkait pertandingan Persija-Persib
Kondisi ini menyebabkan ruas jalan jadi penuh oleh pengguna kendaraan juga para suporter serta pedagang. Padatnya arus lalu lintas membuat suasana jalan lebih bising oleh suara kendaraan dan juga klakson.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019