Masa depan balapan di tanah kelahiran Lewis Hamilton itu sempat diragukan pada 2017 ketika klausul istirahat (break clause) diaktifkan untuk menyudahi kontrak yang telah ada setelah grand prix Inggris akhir pekan ini.
British Racing Drivers' Club (BRDC), pemilik Sirkuit Silverstone, pernah menyatakan jika kontrak sebelumnya yang diteken bersama mantan bos F1 Bernie Ecclestone tidak layak secara finansial karena ongkos yang membengkak.
Formula 1 menyatakan dalam pernyataan resmi jika kontrak baru itu memastikan Silverstone, yang juga menggelar GP pertama pada 1950, tetap berada dalam kalender Formula 1 hingga 2024.
Baca juga:Tim dan pebalap antisipasi aspal baru Sirkuit Silverstone
"Kami selalu mengatakan itu, jika dia memiliki masa depan jangka panjang, olah raga kita harus menjaga arena-arena bersejarahnya dan Silverstone serta Inggris Raya merepresentasikan tempat lahirnya olah raga ini," kata bos Formula 1 Chase Carey seperti dikutip Reuters.
"Formula 1 adalah olah raga global, yang digelar di lima benua, ditonton lebih dari 500 juta penonton di seluruh dunia dan tujuan kami adalah untuk meningkatkan angka ini dengan membawa olah raga yang kami cintai ke negara-negara baru, sementara kami juga menjaga akarnya," kata dia.
"Silverstone dan Grand Prix Inggris adalah bagian integral dari visi tersebut."
Baca juga:McLaren perpanjang kontrak Lando Norris usai hasil positif awal musim
Sejarah mencatat Inggris dan Italia adalah dua negara yang selalu menjadi tuan rumah seri Formula 1 sejah tahun pertama kejuaraan dunia itu digelar.
Kontrak baru itu akan sangat menguntungkan dunia olah raga otomotif Inggris, yang memiliki tujuh dari sepuluh tim yang bertarung di F1 bermarkas di negara itu yang menawarkan puluhan ribu lapangan pekerjaan.
Juara dunia lima kali asal Inggris Lewis Hamilton telah menang lima kali di Silverstone dan balapan tahun kemarin di bekas lapangan udara Perang Dunia II itu menjadi GP yang paling banyak mendatangkan penonton dengan 140.500 penonton di hari balapan digelar.
"Silverstone adalah salah satu Grand Prix paling ikonik di F1 dan dengan warisan yang kaya seperti itu akan menjadi bencana jika olah raga itu dan para penggemarnya tidak mampu meneruskannya," kata bos BRDC John Grant.
Baca juga:Meski tidak yakin di Silverstone, Ferrari tetap menanti kejutan
Tahun 2020 akan menjadi perayaan 70 tahun kejuaraan dunia jet darat itu yang pertama kalinya digelar di Silverstone, 13 Mei 1950.
Dengan ditekennya kontrak tersebut, perhatian kini tertuju ke Spanyol, Jerman dan Meksiko, yang belum mengantongi kontrak untuk 2020 sehingga terancam hilang dari kalender F1.
Italia juga belum mengonfirmasi kontrak baru walau pun ada persetujuan, tapi balapan di Monza diharapkan lanjut karena sejarah yang ia miliki.
Balapan jalan raya di Vietnam dan GP Belanda di Zandvoort akan melakoni debutnya di F1 tahun depan, yang tetap memiliki 21 seri balapan dalam satu musimnya.
Baca juga:Bagi Horner, Verstappen lebih baik dari Hamilton saat ini
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019