• Beranda
  • Berita
  • Pembudidaya ikan hias keluhkan dampak cuaca ekstrem

Pembudidaya ikan hias keluhkan dampak cuaca ekstrem

11 Juli 2019 02:31 WIB
Pembudidaya ikan hias keluhkan dampak cuaca ekstrem
Pembudidaya memeriksa kondisi ikan mas koki di kolam budi daya ikan mas koki miliknya di Desa Wajak Lor, Tulungagung, Rabu (10-7-2019). (Foto: Destyan Handri Sujarwoko)
Pembudidaya ikan hias di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai mengeluhkan dampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak ikan mati karena suhu air terlalu dingin dalam beberapa pekan terakhir.

"Perubahan suhu yang ekstrem antara siang dan malam menyebabkan ikan hias mudah terserang penyakit," kata pembudidaya ikan hias mas koki Tri Purwanto di Desa Wajak Lor, Tulungagung, Rabu (10/7).

Kondisi itu disebut para pembudidaya sudah terjadi dalam 2 pekan terakhir.

Baca juga: Indonesia menuju eksportir ikan hias terkemuka

Ikan hias di kolam budi daya kerap ditemukan sudah mengapung mati di atas permukaan air pada pagi hari.

Tri Purwanto dan pembudidaya ikan hias mas koki lain sebenarnya sudah melakukan perlakuan khusus dengan mengurangi jatah pakan serta penggantian air kolam dengan durasi lebih pendek, yakni 5 hari sekali, sementara pada kondisi normal penggantian air kolam biasanya dilakukan sepekan sekali.

"Itu saja masih ada saja ikan yang mati. Kalau tidak tahu cara penanganan saat cuaca ekstrem begini, dampak kematian bisa lebih banyak lagi. Ruginya juga banyak," katanya.
Pembudidaya memeriksa kondisi ikan mas koki di kolam budi daya ikan mas koki miliknya di Desa Wajak Lor, Tulungagung, Rabu (10-7-2019). (Foto: Destyan Handri Sujarwoko)

Budidaya ikan mas koki sebenarnya menguntungkan bagi petani seperti Tri Purwanto.

Harga jual ikan tinggi. Ikan hias mas koki ukuran kecil dijual Rp1.000,00 s.d. Rp5.000,00 per ekor.

Untuk ukuran besar hingga indukan, kata dia, bisa dijual di atas Rp10 ribu hingga jutaan rupiah untuk kategori lomba.

Baca juga: Ratusan peserta ikuti kontes ikan guppy di Kudus

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019