• Beranda
  • Berita
  • Cuaca Mekkah mulai ekstrem, jamaah diimbau gunakan pelindung

Cuaca Mekkah mulai ekstrem, jamaah diimbau gunakan pelindung

11 Juli 2019 05:01 WIB
Cuaca Mekkah mulai ekstrem, jamaah diimbau gunakan pelindung
Kadaker Mekkah 2019, Subhan Cholid, mengatakan cuaca Mekkah mulai ekstrem jamaah diimbau gunakan pelindung. (ANTARA/Hanni Sofia)

Jamaah kami imbau untuk tidak berlama-lama di terik matahari tanpa pelindung

Cuaca di Kota Mekkah mulai ekstrim atau naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius pada siang hari dan biasanya berubah dingin pada malam harinya sehingga jemaah calon haji Indonesia diimbau untuk selalu menggunakan pelindung.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1440 H/2019 Subhan Cholid di Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Mekkah, Rabu malam, dalam acara Ta’aruf dan Pengajuan PPIH Daker Mekkah mengatakan laporan cuaca khususnya pada 10 Juli 2019 berkisar antara 37-42 derajat Celcius.

“Jamaah kami imbau untuk tidak berlama-lama di terik matahari tanpa pelindung,” katanya.

Pihaknya memperkirakan, suhu akan semakin meningkat hingga mencapai lebih dari 50 derajat Celcius pada saat puncak haji tahun ini.

Baca juga: Lebih dari 22.000 jamaah calon haji telah tiba di Tanah Suci

Oleh karena itu, ia mengimbau agar jamaah calon haji Indonesia benar-benar menyiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi cuaca yang sangat berbeda dengan kondisi di Tanah Air.

“Kemudian alas kaki jangan sampai lupa karena sangat panas di aspal dan bebatuan yang ada di Mekkah,” katanya.

Subhan Cholid juga mengimbau ketika jamaah menuju dan masuk ke Masjidil Haram juga sebaiknya membawa kantong untuk alas kaki.

“Supaya nanti kalau keluar dari Masjidil Haram dia tetap membawa alas kaki yang bisa dipakai baik sandal maupun sepatu,” katanya.

Intinya pelindung untuk tubuh baik alas kaki, masker, maupun kaca mata sangat diperlukan untuk menghadapi panas yang sangat terik.
Baca juga: 173 hotel di Mekah disiapkan untuk jemaah calon haji Indonesia

 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2019