• Beranda
  • Berita
  • Terminal Kijing di Kalimantan Barat ditargetkan beroperasi Juli 2020

Terminal Kijing di Kalimantan Barat ditargetkan beroperasi Juli 2020

11 Juli 2019 16:01 WIB
Terminal Kijing di Kalimantan Barat ditargetkan beroperasi Juli 2020
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya saat melihat langsung perkembangan pembangunan Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis (11/7). (Dedi)

Harapan kami, semua produk ekspor Kalimantan Barat tidak perlu dikirim melalui pelabuhan lain di luar Kalimantan

PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) terus mempercepat pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan menargetkan proyek strategis nasional tersebut beroperasi pada Juli 2020.

“Progres pembangunannya semakin cepat karena pembebasan lahan dan relokasi keramba sudah dilaksanakan. Itu membuat pembangunan Terminal Kijing tahap I diharapkan selesai sesuai rencana dan bisa mulai beroperasi tahun 2020,” ujar Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya saat melihat langsung perkembangan pembangunan Terminal Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat, Kamis.

Ia menyebutkan progres pembangunan fisik saat ini sekitar 20 persen. Pembangunan Terminal Kijing tahap I meliputi terminal peti kemas di sisi laut seluas 1000 meter x 100 meter, lapangan operasional di sisi darat, serta jalan penghubung sepanjang sekitar 3,5 kilometer.

"Saat ini pembangunannya sudah pada tahap pemasangan tiang pancang dermaga dan jalan penghubung yang berada di sisi laut. Ada 6.000 titik pancang yang dipasang," jelas dia.

Elvyn mengatakan bahwa terminal peti kemas yang sedang dibangun ini nantinya mampu menangani bongkar muat peti kemas sebanyak 1,95 juta TEUs setahun.

Kapasitas terminal cair mencapai 12,1 juta ton per tahun, dan kapasitas curah kering 15 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas terminal serbaguna sebesar 1 juta ton per tahun.

“Sebagai salah satu pelabuhan hub, nantinya Terminal Kijing akan menjadi gerbang utama ekspor dan impor barang dari dan ke Kalimantan,” kata Elvyn.

Ia juga mengemukakan bahwa dengan besarnya potensi bauksit, CPO, timber, karet dan produk ikan di Kalimantan Barat ini, Terminal Kijing dirancang untuk memberikan kemudahan berbisnis one stop services bagi para investor, yang dilengkapi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas kurang lebih 5,000 hektare. KEK tersebut akan dibangun secara bertahap.

"Harapan kami, semua produk ekspor Kalimantan Barat tidak perlu dikirim melalui pelabuhan lain di luar Kalimantan, karena nantinya ekspor atau impor bisa langsung dilakukan melalui Terminal Kijing ini," jelas dia.

Dalam kesempatan kegiatan tersebut hadir juga Asisten Deputi Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) II Kementerian BUMN, Indriani Widiastuti serta Direktur Operasional Wijaya Karya, Agung Budi Waskito.

Pewarta: Dedi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019