"Saya tadi sudah sampaikan ke Kepala Balai untuk betul-betul dihitung daya dukungnya. Ini adalah kawasan konservasi sehingga nanti akan kita buat desain besar, rancangan besar, mana yang untuk turis, mana yang untuk konservasi, mana yang dikuota, mana yang tidak," kata Presiden Jokowi usai meninjau Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur pada Kamis.
Menurut Presiden, diperlukan pemisahan yang jelas antara zona konservasi dan zona pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
Upaya yang dilakukan untuk menjaga konservasi alam yakni dengan rencana penerapan sistem kuota kunjungan bagi wisatawan di kawasan TN Komodo.
Dengan hal itu diharapkan dapat menjaga keberlangsungan dan keseimbangan lingkungan alam di kawasan.
Pemerintah juga memberikan dukungan penuh atas pengembangan yang lebih terintegrasi di TN Komodo.
Sejumlah pembenahan fasilitas atau infrastruktur pendukung pariwisata di NTT sedang direncanakan pemerintah antara lain dermaga kapal serta fasilitas air bersih.
Pengembangan kawasan TN Komodo akan dibuat lebih terintegrasi antara satu lokasi wisata dengan lainnya di Provinsi NTT.
"Rancangan besar ini yang sebentar lagi akan kita buatkan rapat terbatas sehingga grand design-nya itu betul-betul sambung antara Labuan Bajo, Rinca, Komodo, lautnya, semuanya terdesain dengan baik dan dikerjakan tidak parsial," demikian Presiden dalam siaran pers Plt Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Chandra A. Kurniawan diterima Antara di Jakarta.
Dari Pulau Rinca, Presiden Jokowi serta Ibu Negara Iriana Widodo dan rombongan langsung menuju dermaga Philemon Labuan Bajo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, untuk meninjau rencana pengembangan pelabuhan tersebut.
Baca juga: Presiden akan mengunjungi Pulau Rinca
Baca juga: Hari Kedua di NTT, Presiden akan kunjungi Taman Nasional Komodo
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019