Pena Sukarti, warga RT 13 yang merupakan korban kebakaran mengatakan bahwa bantuan seragam seragam sekolah sempat ada namun ia tak mampu mendapatkan satu set seragam lengkap bagi kedua anaknya yang akan duduk di bangku kelas satu dan empat sekolah dasar tersebut lantaran harus berebut.
"Bantuan seragam (sekolah) kemarin ada, tapi rebutan sama yang lain. Anak saya dua, saya cuma dapat satu rok sama satu celana seragam buat anak-anak," kata Pena, di tenda pengungsian Sekolah Dasar Negeri 05 Manggarai, Jumat.
Baca juga: Sekitar 1.400 jiwa diungsikan akibat kebakaran di Tebet Jaksel
Selain seragam sekolah, Lastri, salah satu korban lainnya juga mengharapkan bantuan berupa sepatu sekolah. "Sepatu, ya gimana ya, tidak sempat bawa. Kita semua sudah buru-buru lari pakai sandal seadanya," kata Lastri.
Namun, baik Pena maupun Lastri berpendapat bantuan-bantuan lain seperti tas, buku, dan peralatan tulis terus mengalir dan telah mereka terima.
Baca juga: 778 korban kebakaran Tebet mengungsi di gedung sekolah
"Tadi kami dapat dari pemerintah, tas yang isinya satu set perlengkapan sekolah. Di dalamnya ada buku tulis tiga biji, sama beberapa alat tulis," kata Pena.
Sebelumnya, para korban kebakaran mendapatkan bantuan berupa uang, makanan, minuman, pakaian bekas layak pakai, seragam dan peralatan sekolah, mukena, selimut, karpet, susu, "pampers" atau popok bayi, dan peralatan kebersihan.
Bantuan itu datang dari berbagai pihak mulai dari BNPB, Kementerian Sosial RI, Dinas Sosial DKI Jakarta, Suku Dinsos Jakarta Selatan, Kecamatan Tebet, Kelurahan Manggarai, partai, yayasan hingga masyarakat sekitar.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019