"Jangan masuk yang mass product, itu bersaing kita kalah dengan negara-negara yang sudah memproduksi secara massal," kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai membuka pameran Karya Kreatif Indonesia 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat.
Kepala Negara mengatakan hal itu menanggapi program UMKM Indonesia masuk pasar internasional sementara kondisi pasar dunia sedang melemah.
"Enggak semua melemah . Sebetulnya kan pasar-pasar tertentu itu masih banyak peluang," kata Presiden didampingi Gubernur BI Perry Warjiyo, Seskab Pramono Anung dan Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan UMKM Indonesia memiliki peluang besar masuk pasar global di produk handycraft atau produk yang penuh dengan ketrampilan tangan.
"Kekuatan kita ada di situ. Coba dilihat produk-produk yang ada di sini. Semuanya kelihatan kelasnya. Masuknya di situ. Kalau kita misalnya UKM kita masuknya ke produk-produk massal, ya kalah dengan barang-barang dari negara lain," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden memuji langkah Bank Indonesia dalam membina dan mengembangkan produk-produk UMKM Indonesia hingga masuk pasar ekspor.
"Saya melihat ada lompatan dari sisi kualitas, baik kualitas, kemasan, upaya membangun brand saya lihat bagus, kemudian disain berubah sangat drastis dan mulai dimasukkan ke marketplace, ke pasar digital," katanya.
Ia berharap makin banyak produk yang masuk pasar internasional termasuk melalui saluran digital.
"Cara-cara yang dilakukan BI ini sangat bagus, saya lihat ada seleksi. Ada yang menguratori, memang proses nya seperti itu sehingga ketemu produk-produk premium, produk dengan kualitas tinggi sehingga dijual dengan harga berapapun orang akan senang," katanya.
Mengenai dukungan infrastruktur digital, Jokowi mengatakan saat ini seluruh daerah di Tanah Air sudah tersambung semua.
"Memang belum secepat yang kita ingin, tapi paling tidak seluruh Tanah Air sudah tersambung," kata Jokowi.
Baca juga: Pelaku usaha harap kepemimpinan Jokowi-Amin tetap peduli UMKM
Baca juga: Pemerintah perlu bimbing UMKM di era persaingan digital
Pewarta: Agus Salim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019