Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan melibatkan para mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)dari Universitas Gadjah Mada untuk melakukan pengawasan hewan kurban menghadapi Idul Adha 1440 Hijriah.Kita selalu bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan tahun 2019 ini kita perluas dengan Fakultas Peternakan dalam pengawasan hewan kurban
"Untuk Idul Adha, kami di Bantul sudah mempersiapkan beberapa hal, pertama kita selalu bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan tahun 2019 ini kita perluas dengan Fakultas Peternakan dalam pengawasan hewan kurban," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, Pulung Haryadi di Bantul, Jumat.
Menurut dia, pelibatan mahasiswa, baik dari FKH dan Fakultas Peternakan di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta itu karena titik yang diawasi kaitannya dengan penyediaan hewan kurban lebih banyak, yakni mencapai sekitar 2.000 titik di seluruh Bantul.
"Para petugas akan kita terjunkan dari sebulan sebelum sampai hari H (pemotongan hewan kurban), dan kemudian nanti di akhir akan melatih sekitar 100 takmir masjid untuk kita sampaikan ciri-ciri hewan kurban yang baik sesuai syariat dan sehat," katanya.
Sebab, katanya, hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat agama Islam sangat penting dipenuhi sebelum dipotong, sehingga harapannya pengawasan hewan selain dilakukan pemerintah daerah juga dilakukan oleh masyarakat dan panitia Idul Adha.
Pihaknya mengimbau kepada para peternak dan penjual hewan kurban juga selalu menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dikeluarkan dari dokter hewan guna menjamin kondisi kesehatan ternak sebelum dipotong pada Idul Adha.
"Kemudian pembeli sebaiknya meminta agar SKKH dari daerah asal (hewan kurban) bisa ditunjukkan, karena kami ingin menjaga kualitas dan mutu dari hewan yang masuk di Bantul," katanya.
Dia menjelaskan, perkiraan hewan kurban yang disembelih pada perayaan Idul Adha di Bantul mencapai sekitar 10 ribuan hewan, baik sapi maupun kambing.
Meski begitu, katanya, ternak lain yang bukan untuk hewan kurban harapannya untuk pemotongannya juga dilakukan di RPH (Rumah Potong Hewan) Segoroyoso.
"Kami punya RPH itu mohon juga bisa dimanfaatkan, kecuali di Idul Adha karena tidak mungkin 10 ribuan kambing dan sapi dipotong di RPH, tapi kalau sehari-hari RPH masih cukup, karena rata-rata ada 15 sampai 20 sapi per hari yang disembelih di RPH," demikian Pulung Haryadi.
Baca juga: FKH UGM targetkan raih akreditasi internasional
Baca juga: FKH UGM Bantu Penanganan Hewan Korban Merapi
Baca juga: FKH UGM Temukan "Reagen" Penguji Daging Bangkai
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019