Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menggelar pertemuan bilateral dengan sembilan negara Pasifik yang membahas isu-isu mengenai perubahan iklim, penanganan bencana serta kerja sama dalam bidang peningkatan kemampuan dan keterampilan di Auckland Selandia Baru, Jumat.
"Kesembilan negara Pasifik tersebut yakni Selandia Baru, Papua Nugini (PNG), Australia, Tuvalu, Kiribati, Solomon Island, Cook Island, Niue dan Dirjen Melanesian Spearhead Group (MSG)," kata Menlu di Auckland, Jumat.
Menurut Menlu Retno, dari sembilan pertemuan bilateral ini, Pemerintah Indonesia bahkan menandatangani nota kesepahaman mengenai pembukaan hubungan diplomatik dengan dua negara Pasifik yakni Cook Island dan Niue.
"Jadi jika sudah memiliki hubungan resmi, maka akan lebih mudah untuk meningkatkan kerja sama, misalnya di Cook Island, tanpa disadari hampir 200 pekerja Indonesia ada di wilayah tersebut," ujarnya.
Baca juga: Menlu Retno: Pasifik prioritas politik luar negeri Indonesia
Dia menjelaskan bahkan jika sudah memiliki hubungan resmi, jika terjadi apa-apa akan lebih mudah untuk menangani isunya.
"Dari pertemuan dengan Perdana Menteri Cook Island disampaikan bahwa dirinya sangat senang menerima pekerja Indonesia karena bekerja dengan baik, bahkan di negara tersebut kekurangan tenaga kerja dan ingin menambah tenaga kerja dari Indonesia di mana ini merupakan sebuah peluang," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan ketika menggelar pertemuan dengan Niue yang dibahas adalah apresiasi negara tersebut terhadap peran Indonesia di Pasifik dan mengharapkan lebih banyak kerja sama antara lain soal perikanan dan pembangunan berkelanjutan.
"Jadi khususnya dengan Niue mengharapkan kerja sama yang sifatnya praktikal di mana perdagangan dengan negara tersebut jika didasarkan data tidak terlalu jelek, di mana dengan hubungan resmi maka akan lebih mudah bicara mengenai peluang dan kerja sama," ujarnya lagi.
Baca juga: Indonesia perkuat peluang ekspor ke Kawasan Pasifik
Baca juga: Pacific Exposition 2019 resmi dibuka dengan pukulan tifa
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019