"Penting sekali kami sampaikan bahwa di Dairi ini, ada potensi untuk pertanian tetapi masalahnya sumber daya manusianya," ujar Menristekdikti dalam kunjungan kerja di Sidikalang, Jumat.
Ia menambahkan Bupati Dairi menginginkan adanya Science Techno Park atau STP, tetapi masalahnya adalah belum ada perguruan tinggi di daerah itu. Menurut Nasir untuk membangun STP perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, akademisi, dan dunia industri.
"Nantinya perguruan tinggi yang ada harus disesuaikan dengan potensi di daerah ini, baik itu pertanian dan kopi."
Selama ini, kata dia, Kabupaten Dairi terkenal dengan produksi kopinya yakni Kopi Sidikalang, akan tetapi kopi tersebut hanya untuk konsumsi lokal saja. Sehingga tidak banyak memberikan dampak bagi warganya.
"Bagaimana produk ini dikenal di luar, maka perlu adanya perguruan tinggi," terang Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.
Menristekdikti meminta agar Pemerintah Kabupaten Dairi menyiapkan sumber daya manusianya jika ingin mendirikan perguruan tinggi. Jika SDM nya sudah ada, maka pihaknya akan mewujudkan pendirian perguruan tinggi itu apakah dalam bentuk politeknik atau akademi komunitas.
Sejumlah kampus negeri di wilayah itu, kata dia, baik Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, maupun Politeknik Medan akan membantu operasional kampus di Dairi.
"Yang penting ada SDM nya, kalau sudah ada SDM nya maka kampus-kampus lain akan membantu."
Pendirian perguruan tinggi baru itu, kata Nasir, sejalan dengan visi misi Presiden Jokowi yang pada periode kedua fokus pada pembangunan SDM. Salah satunya dengan pemerataan pendidikan tinggi.
"Tidak hanya di Dairi, tetapi juga di daerah-daerah lainnya. Sehingga pendidikan tinggi kita bisa merata," cetus dia.
Baca juga: Pemerintah revitalisasi perguruan tinggi rusak terdampak gempa
Baca juga: Menristek Dikti ketat awasi semua perguruan tinggi
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019