Koperasi harus memperkenalkan diri kepada generasi muda, dan mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka
Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro menyatakan bahwa keberadaan koperasi yang ada di Indonesia, sudah seharusnya mulai merangkul kalangan generasi muda.
Nugroho mengatakan, upaya untuk merangkul generasi muda Indonesia tersebut perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan eksistensi koperasi di Indonesia, tentunya dengan menyediakan pelayanan yang menjadi kebutuhan generasi muda yang ada.
"Koperasi harus memperkenalkan diri kepada generasi muda, dan mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh mereka," kata Nugroho kepada ANTARA, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Nugroho menjelaskan, selama ini koperasi identik dengan generasi tua dikarenakan generasi muda lebih menyukai akses perbankan yang dinilai memiliki berbagai macam kemudahan transaksi yang diberikan oleh sektor perbankan.
"Namun demikian, hal ini tidak seharusnya menyurutkan niatan koperasi untuk dapat berkembang lebih besar. Terlebih dengan sifat yang melekat pada koperasi berbeda jauh dengan perbankan,' ujar Nugroho.
Menurut Nugroho, hanya ada segelintir koperasi besar yang telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menerapkan teknologi tersebut pada telepon pintar. Segmentasi yang dibidik diantaranya adalah kalangan pasangan muda yang baru berkeluarga.
Kemudahan yang ditawarkan diantaranya adalah kemudahan dalam pembayaran listrik, air, telepon, dan juga pembayaran langganan internet, selain juga untuk memeriksa saldo tabungan, mutasi tabungan, pembelian, pembayaran, dan lainnya.
"Kemudahan tersebut, untuk saat ini dan kedepannya, merupakan fasilitas yang standard atau minimal, bagi generasi muda yang nantinya akan berkeluarga," kata Nugroho.
Diharapkan, lanjut Nugroho, koperasi mampu menangkap besarnya potensi pasar dari sektor itu, karena saat ini Indonesia tengah mengejar bonus demografi.
Sebagai catatan, berdasarkan data tahun 2015 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, di Indonesia tercatat ada sebanyak 212.135 unit koperasi dengan jumlah anggota 37,78 juta orang. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 150.223 unit koperasi berstatus aktif, dan 61.912 tidak aktif.
Dalam upaya untuk menumbuhkembangkan minat masyarakat untuk bergabung bersama koperasi, menurut Nugroho, perlu adanya sinergitas kebijakan antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengelola koperasi.
"Sinergi tersebut penting terkait dengan upaya untuk mengembangkan koperasi agar dapat bersaing dengan sektor swasta," kata Nugroho.
Sinergi tersebut, lanjut Nugroho, juga harus dibarengi dengan penguatan pengelolaan koperasi secara internal dan eksternal. Untuk sektor internal, diperlukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan pemanfaatan teknologi. Sementara untuk faktor eksternal, harus ada peningkatan kerja sama antar koperasi, maupun dengan lembaga swasta lainnya.
Baca juga: Koperasi Indonesia diyakini mampu beradaptasi dengan era Industri 4.0
Baca juga: Koperasi di Indonesia didorong terapkan teknologi digital
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019