"Tim diarahkan ke Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur karena kedua daerah itu paling dekat dengan pusat gempa," kata Sekretaris Daerah Halmahera Selatan Helmy Surya Batutehe ketika dihubungi wartawan dari Ternate, Senin.
Tim yang meliputi aparat dari sejumlah instansi termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, dan Polri itu membawa bantuan seperti tenda, selimut, bahan makanan dan minuman, serta obat-obatan untuk warga yang kena dampak gempa.
Helmy mengatakan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan belum menerima data terperinci mengenai korban jiwa dan kerusakan fisik akibat gempa di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur serta bagian Halmahera Selatan lainnya karena hingga Minggu petang jaringan telekomunikasi terganggu akibat gempa.
Menurut warga di dua kecamatan itu, seperti di Desa Ranga-Ranga dan Desa Lemo-Lemo, gempa menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik.
Warga di kedua kecamatan itu, menurut Helmy, umumnya masih mengungsi di daerah yang lebih tinggi karena hingga Senin pagi gempa susulan masih terjadi dan mereka khawatir tsunami akan datang.
Warga Kota Labuha hingga Senin pagi juga sebagian masih berada di pengungsian. Pemerintah kabupaten telah menginstruksikan pengiriman bantuan tenda dan makanan untuk mereka.
Helmy mengatakan, pemerintah kabupaten mengharapkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menangani dampak gempa di Halmahera Selatan.
Saat ini, menurut dia, pemerintah kabupaten sangat membutuhkan bantuan armada laut untuk membawa bantuan dari Labuha ke Gane Barat dan Gane Timur, serta daerah terdampak gempa lainnya.
Baca juga:
Dampak gempa bermagnitudo 7,2 di Maluku Utara terasa hingga Gorontalo
BMKG: terjadi 40 gempa susulan di Halmahera Selatan
Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019