"Ada empat lokasi super prioritas yaitu Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Borobudur. Pada 2020 semua fasilitas infrastruktur dan utilitas dasar harus selesai yaitu pertama atraksi, kedua akses, ketiga amenitasnya," kata Arief di kantor presiden Jakarta, Senin.
Arief menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat terbatas dengan topik "Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas" yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla serta para menteri kabinet kerja.
Hadir juga dalam ratas tersebut lima orang kepala daerah yaitu gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Danau Toba misalnya ditambahkan oleh UNESCO menjadi 'Global Geo Park', akses bandara Silangit menjadi bandara internasional ditingkatkan, tol Kualanamu hingga ke Toba dan ketiga amenitas ada investasi Rp6 triliun mulai 2020," ungkap Arief.
Menurut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, pembenahan infrastruktur di Danau Toba sedang berjalan termasuk pola pikir masyarakat agar lebih punya jiwa melayani pariwisata.
"Kita ubah SMK lebih dominan dari SMA sehingga melatih pelayan-pelayan para wisatawan dan hal itu sudah berjalan," tambah Edy.
Fasilitas jalan yang akan ditingkatkan adalah jalan penghubung 7 kabupaten yang mengelilingi Danau Toba serta mengembangkan rute lapangan terbang di bandara Silangit
Gubernut NTB Zulkieflimansyah menyatakan Mandalika punya hajatan besar 2021 yaitu menjadi tuan rumah ajang moto GP.
"Banyak teman bertanya apa mungkin dalam waktu singkat selesai sirkuit? Sebenarnya ini bukan mendesai sirkuit tapi seperti Singapura dan Monako jadi kalau ada balapan makan jalan raya menjadi sirkuit. Pembangunan dimulai oktober tahun ini dan tahun depan akan selesai semua," ungkap Zulkieflimansyah.
Bila sudah menjadi tuan rumah Moto GP, Mandalika juga berpeluang dapat menjadi tuan rumah ajang balapan F1.
"Presiden memberikan semacam arahan direktur ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) menyiapkan kemungkinan sirkuit moto GP jadi 'host' Formula 1. Kalau Moto GP dan Formula 1 di mandalika harus disiapkan untuk kedatangan pariwisata. Mulai 9 Juni kemarin sudah ada 'direct flight' dari Perth ke Lombok, mudah-mudahan kolaborasi bisa juga dibuka 'direct flight' dari Darwin, Melbourne dan Sydney bisa untuk wisata," jelas Zulkieflimansyah.
Selanjutnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Borobudur sudah membuat sejumlah atraksi penting untuk mengundang lebih banyak wisatawan misalnya agenda tahunan Borobudur Marathon.
"Dengan 'ballot system' jadi orang banyak yang datang seperti dari Berlin dan negara-negara lain, termasuk ada juga tur sepeda yang bekerja sama dengan asosiasi sepeda untuk menciptakan 'sport-tourism. Kami membuat karnaval budaya lokal hingga pentas musik yang menampilkan Mariah Carey, Westlife sebentar lagi," kata Ganjar.
Sedangkan untuk akomodasi, Borobudur Marathon pada November 2019 semua hotel sudah dipesan.
"Kalau rumah warga punya 1-2 kamar dengan standar minimal internasional dapat juga mencakup ke masyarakat jadi kami selalu mengikutsertakan masyarakat dan inilah tugas kami sekarang," ungkap Ganjar.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan NTT juga kaya lokasi wisata termasuk binatang purba seperti komodo.
"Kami punya binatang yang purba, 'the one and only', tugas pemprov adalah bagaimana cara pikir masyarakat dan pemerintah setempat agar punya restoran yang bagus, karena pariwisata kalau makan tidak enak, belanja tidak ada, nonton tidak bagus akan ditinggal, NTT punya itu semua," kata Viktor.
NTT, menurut Viktor, juga mempersiapkan Festival memangil ikan dari laut bebas pada Juli 2019 ini.
"Kita ingin agar daya dukung NTT tidak terlalu besar, kecil tapi indah. Kami siapkan hotel bintang 2, 3, 4 agar masyarakt bisa tumbuh, sehingga 'awareness' masyarakat atas pariwisata baik. Pemerintah pusat juga sudah membangun bandara internasional dan akan membawa peningkatan luar biasa," tambah Viktor.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019