Akibatnya, puluhan pohon kelapa sawit dan tanaman pisang milik masyarakat di daerah pedalaman tersebut rusak parah dirusak oleh satwa liar ini.
"Kita bersyukur tidak ada korban jiwa di masyarakat, meski lahan perkebunan dirusak gajah," kata Dandim 0116 Nagan Raya, Letkol Kavaleri Nanak Yuliana kepada Antara, Senin malam di Suka Makmue.
Baca juga: Gajah liar rusak tanaman perkebunan di Aceh Utara
Menurutnya, kawanan gajah liar ini masuk ke pemukiman warga rumah transmigrasi di Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, pada malam hari sehingga langsung mengobrak-abrik lahan milik petani.
Usai merusak tanaman warga, kawanan gajah liar tersebut akhirnya kembali ke dalam hutan.
Dandim Nanak Yuliana mengatakan, amukan gajah liar yang terjadi di kawasan tersebut selama ini sudah sangat meresahkan masyarakat, dan sampai saat ini masih terus terjadi.
Guna menghindari kejadian serupa, pihaknya berencana melakukan antisipasi bersama warga agar kejadian serupa tidak lagi terjadi.
Dandim juga berupaya melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah setempat, sehingga gangguan gajah liar di pemukiman warga khususnya di kawasan transmigrasi segera ditemukan solusinya.
Baca juga: Warga Aceh Jaya khawatir gajah liar kembali obrak-abrik sawah
Baca juga: Konflik gajah liar di Riau meningkat dua kali lipat
Baca juga: Operasi penggiringan gajah liar di Riau terganggu bunyi meriam karbit
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019