Petugas kesehatan haji dalam Tim Promotif Preventif (TPP) menggunakan bahasa daerah saat menyampaikan informasi kesehatan dalam kegiatan penyuluhan untuk jamaah haji.
Penyampaian informasi kesehatan menggunakan bahasa daerah antara lain dilakukan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan untuk jamaah dari Embarkasi Surabaya (SUB), Solo (SOC), dan Makassar (UPG) menurut siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Selasa.
"Ini merupakan metode dakwah kesehatan dengan pendekatan kultural," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka.
Eka mengemukakan, penyampaian materi kesehatan kepada jamaah terkadang terkendala masalah bahasa. Untuk mengatasi kendala itu, para penyuluh menggunakan bahasa daerah asal jamaah dalam kegiatan penyuluhan di bandara, sektor, dan lokasi lainnya.
Penggunaan bahasa daerah tidak hanya dilakukan dalam komunikasi publik langsung, tetapi juga dalam komunikasi lewat media sosial dan aplikasi penyampai pesan.
Dalam menyampaikan informasi, TPP juga membuat beberapa video berisi pesan-pesan kesehatan dalam beberapa versi bahasa, termasuk bahasa Sunda, Jawa, Minang, Maluku, dan Bugis. Video-video edukasi tersebut telah diunggah dan disebarluaskan kepada petugas maupun jamaah haji melalui media sosial dan aplikasi perpesanan.
Dengan bahasa dan kalimat yang mudah dimengerti oleh jamaah haji, Kementerian Kesehatan berharap pesan-pesan kesehatan bisa lebih mudah dipahami oleh jamaah yang sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi.
Baca juga:
Tim kesehatan bergerak bandara 24 jam layani jamaah
Jamaah perempuan bisa nikmati layanan konsultasi pengendalian haid
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019