Tugas dan tanggung jawab Satgas Karhutla Posko 6 nantinya yaitu berorientasi pada upaya pencegahan dan pelaksanaan kegiatan patroli rutin di wilayah serta melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat
Jajaran TNI AD yang tergabung pada Komando Rayon Militer 06/SH menyiapkan enam posko pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Bulu Nipis, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
"Ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana karhutla di wilayah Kodim 0313/KPR," kata Komandan Rayon Militer (Danramil) 06/SH Kapten (Arm) Hadi Prayitno dalam penjelasan yang diterima di Pekanbaru, Rabu.
Hadi mengatakan pembentukan enam posko karhutla dengan melibatkan masyarakat tersebut tepat pada momen pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 yang diselenggarakan di wilayah Kodim 0313/KPR, Kabupaten Kampar.
Ia mengatakan enam posko karhutla tersebut didirikan dengan menyiapkan rumah yang berada di tengah-tengah masyarakat. Nantinya akan ada enam posko karhutla dengan sejumlah personel TNI yang disiagakan di lokasi.
Selain untuk membantu penanggulangan karhutla, dia mengatakan jajaran TNI nantinya turut difokuskan untuk melakukan pencegahan melalui sosialisasi kepada masyarakat.
"Tugas dan tanggung jawab Satgas Karhutla Posko 6 nantinya yaitu berorientasi pada upaya pencegahan dan pelaksanaan kegiatan patroli rutin di wilayah serta melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
Dia berharap upaya yang dilakukan TNI tersebut dapat membantu menekan angka karhutla di wilayah Kampar dan Provinsi Riau secara umumnya.
"Kami berharap ke depan Riau, khususnya di Kabupaten Kampar bebas karhutla," katanya.
Selain di Kampar, kegiatan TMMD 105 Kodim 0313/KPR juga membantu sosialisasi dan pencegahan karhutla di wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Kegiatan tersebut diemban oleh Subsatgas 6 tim 7 untuk melaksanakan patroli Karhutla di wilayah Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu
Selain memantau kondisi di sepanjang jalur patroli, Tim 7 yang tergabung dalam satgas gabungan juga melakukan sosialisasi kepada warga agar berpartisipasi mencegah terjadinya karhutla. Salah satu di antaranya adalah mengajak warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Kegiatan patroli ini akan rutin kita laksanakan untuk memastikan agar daerah ini tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kita juga meminta kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," kata Serka Marta suryadi Selaku Dantim 7 Subsatgas 6.
Ia mengatakan kemarau dan cuaca panas sedang melanda wilayah Kabupaten Rokan hulu dalam beberapa minggu terakhir. Situasi ini akan sangat rawan menimbulkan terjadinya peristiwa karhutla.
Dandim 0313 /KPR Letkol (Inf) Aidil Amin beberapa waktu lalu juga telah mengerahkan seluruh personil jajarannya untuk berpatroli di wilayah masing-masing, guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.
Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare. Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.
Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober mendatang.
Baca juga: Manggala Agni berjuang padamkan kebakaran lahan gambut di Kampar
Baca juga: TNI AU kirim pesawat Casa untuk hujan buatan di Riau
Baca juga: Kepala BNPB kirim 1.500 personel untuk cegah karhutla di Riau
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019