"Teknik ngeroll ini saya kuasai sejak gabung di grup marching band Bontang Pupuk Kaltim sejak kelas lima sekolah dasar," kata Agustinus yang ditemui Antara di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu.
Penampilan warga Sleman, Yogyakarta, itu menarik perhatian pengunjung Indonesia Open saat tampil dalam festival marching band di sela pertandingan bulu tangkis.
Bahkan, tabuhan satu set snare drum yang dibawa dari Yogyakarta menggunakan kereta bersama rekannya, Ferdinand Liszandro (26), mewarnai kemeriahan penonton di Istora GBK.
64 ketukan drum per detik menjadi rekor tercepat Agustinus dalam menabuh drum. Kecepatan tangan tersebut masih menjadi catatan waktu tertinggi pelajar kelas 3 SMA itu dalam bermain drum.
"Paling cepat 64 ketukan per detik, belum bisa lebih dari itu," katanya saat memeragakan teknik rolling drum.
Fans dari pebulu tangkis nasional, Kevin Sanjaya, itu berharap suara berisik drum yang menyeruak di arena pertandingan Indonesia Open mampu menyemangati atlet nasional dalam meraih gelar juara.
"Menabuh drum adalah cara saya memberikan semangat kepada atlet Indonesia supaya mereka bisa tampil semangat," katanya.
Selain Agustinus, nampak belasan drummer lainnya yang turut memeriahkan suasana Istora dengan cara berkeliling sambil menabuh drum di area luar arena.
Beberapa pengunjung tampak mengabadikan momen marching band itu menggunakan ponsel mereka.
"Bagus juga buat diunggah ke Instagram," kata pengunjung, Angga Ramadhan.
Baca juga: 'Light painting' cara unik abadikan Indonesia Open 2019
Baca juga: Pengunjung: Fasilitas Indonesia Open 2019 lebih berwarna
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019