Ada pun lokasi kebakaran lahan yang berada di kabupaten tersebut meliputi lima kecamatan di antaranya, Kecamatan Johan Pahlawan (Desa Seunebok, Desa Leuhan), Woyla Barat (Desa Napai), Meurebo (Desa Peunaga Cut Ujong dan Ujong Tanah Darat), Arongan Lambalek (Desa Cot Gajah Matee), Bubon (Desa Kuta Padang) serta Kecamatan Kaway XVI (Desa Peunia).
"Sampai saat ini, luas lahan yang terbakar di Aceh Barat sudah mencapai 128 hektare lebih, jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat Dr Mukhtaruddin melalui Koordinator Pusdalops, Mashuri kepada Antara, Rabu malam di Meulaboh.
Pihaknya mengakui pemadaman di sejumlah lokasi kebakaran di kabupaten tersebut sulit dilakukan akibat bertambahnya titik api (hotspot) di sejumlah lokasi baru.
Kondisi itu diduga kuat terjadi akibat musim kemarau yang terus melanda daerah ini sejak Juni hingga pertengahan Juli 2019.
"Kami berharap pemadaman akan bisa dilakukan secepatnya, namun kalau melihat lokasi penambahan titik api, pemadaman harus dilakukan secara ekstra," katanya menambahkan.
Meski belum terdapat kerugian di kalangan masyarakat, pihaknya mengakui dampak dari kebakaran lahan tersebut juga sudah menyebabkan kabut asap di lingkungan masyarakat khususnya pada pagi dan malam hari, kata Mashuri.
Sebelumnya, Bupati Aceh Barat, H Ramli MS berharap BNPB menyalurkan bantuan berupa peralatan dan sarana lainnya agar ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan, petugas terkait bisa langsung mengambil tindakan pencegahan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menegaskan pihaknya mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi sejak tanggal 1 Juli 2019 lalu hingga kini mencapai 255,65 hektare dan tersebar di 12 kabupaten/kota di Aceh.
Dari total 12 daerah yang terbakar di Aceh, terdapat dua kabupaten yang masih berupaya dilakukan pemadaman, yakni di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Besar.
Sedangkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di 11 kabupaten/kota lainnya di Aceh dan sudah berhasil dipadamkan, kata Dadek, meliputi Kabupaten Nagan Raya (37,5 hektare), Bener Meriah (1/4 hektare), Aceh Barat Daya (3 hektare), Aceh Besar (22 hektare), Kabupaten Aceh Selatan (2 hektare), Aceh Jaya (2 hektare), Aceh Tengah (1 hektare), Gayo Lues (1 hektare), Aceh Singkil (4 hektare), Kota Banda Aceh (2 hektare), serta Kota Sabang (2 hektare).
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019