• Beranda
  • Berita
  • Tingkatkan kompetensi SDM, Kemnaker gandeng Amazone Web Services

Tingkatkan kompetensi SDM, Kemnaker gandeng Amazone Web Services

17 Juli 2019 22:48 WIB
Tingkatkan kompetensi SDM, Kemnaker gandeng Amazone Web Services
Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wdy)

Mulai 2019, pembangunan SDM menjadi prioritas pemerintah agar semakin kompeten, kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif. Pemerintah sangat terbuka dan membuka diri serta memberikan insentif bagi dunia usaha untuk bersama-sama pemerintah dalam me

Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) bekerja sama dengan perusahaan raksasa internet terkemuka Amazon Web Services (AWS) melatih ribuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk meningkatkan kompetensi di bidang "cloud computing".

“Mulai 2019, pembangunan SDM menjadi prioritas pemerintah agar semakin kompeten, kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif. Pemerintah sangat terbuka dan membuka diri serta memberikan insentif bagi dunia usaha untuk bersama-sama pemerintah dalam mengakselerasi pengembangan SDM itu,” kata Menaker Hanif Dhakiri dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu.

"Cloud computing" kerap disebut komputasi awan adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan aplikasi di mana pengguna komputer diberikan akses (login).

“Ketika perkembangan teknologi begitu masif, kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi pasar. Kita ingin agar rakyat bisa memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang produktif dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena itu digital skill perlu ditingkatkan,” ucapnya.

Tantangan pembangunan SDM di zaman digital saat ini adalah bagaimana memberikan insentif bagi dunia usaha dalam mengakselerasi pengembangan SDM dengan mendorong digital literasi dan ekosistem inovasi agar berbagai bentuk kreativitas memperoleh ruang yang baik.

Menaker mengapresiasi langkah AWS yang bersama-sama dengan Kemnaker akan memulai program pelatihan dan upgrading di bidang "cloud computing" untuk 100 instruktur.

“Tahun ini 100 instruktur, tahun 2020 tambah lagi 300 instruktur. Dengan demikian, pada 2025 kami menargetkan 100 ribu tenaga kerja Indonesia yang sudah ditraining dan dididik untuk bidang 'cloud computing'. Ini potensi yang cukup besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” jelasnya.

Dengan membantu Indonesia menciptakan SDM yang cakap secara digital dalam persiapan untuk revolusi industri keempat di bidang manufaktur dan industri, yang biasa disebut sebagai Industri 4.0, akan mempercepat ambisi Indonesia untuk menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2030.

Sementara itu, Country Lead AWS Indonesia Gunawan Susanto, menyatakan AWS dapat membantu membangun bakat Indonesia, melalui berbagai inisiatif peningkatan kecakapan di bidang cloud yang pada akhirnya akan meningkatkan potensi ekonomi negara.

“Kami percaya sumber daya manusia kerja yang siap dengan kecakapan cloud di masa depan adalah salah satu pilar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Negara," katanya.

AWS memiliki komitmen untuk berinvestasi membangun data data center di Indonesia pada 2021 melalui keahlian dan teknologi yang dimiliki.

Hingga kini, kata Gunawan, ribuan talenta Indonesia telah berpartisipasi dalam program AWS Educate, AWS Academy, dan AWS Training & Certification yang dijalankan bekerja sama dengan lembaga pemerintah, berbagai institusi pendidikan, APN dan kolaborator lainnya.

"Tujuannya, supaya talenta Indonesia, memperoleh keterampilan dan sertifikasi baru di berbagai bidang seperti dasar-dasar AWS Cloud, big data, security, machine learning, dan banyak lagi. AWS juga terus berinvestasi dalam memberdayakan pengembang lokal, siswa, dan generasi pemimpin TI berikutnya di Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Kemenristekdikti ajak 57 ilmuwan diaspora bangun SDM

Baca juga: Menko Perekonomian: Pengembangan SDM kunci utama ekonomi kreatif

Baca juga: Lanjutkan pembangunan infrastruktur, fokus pembangunan SDM

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019