Parmonangan bin Mangaraja (65), calon haji asal Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara yang sakit kedua kakinya mengharapkan kesembuhan saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, Mekkah.Malahan justru semakin menguatkan saya berangkat ke Mekkah dan tidak pernah ragu untuk beribadah
"Saya saat ini mengalami lumpuh dan tidak bisa berjalan, hanya bisa duduk di kursi roda," kata dia di Asrama Haji Medan, Rabu (17/7) malam, sesaat akan berangkat ke Mekkah dari Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Ia mengaku sakit yang dialaminya itu sudah cukup lama. Ia juga sudah berobat ke berbagai tempat namun belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.
"Sehubungan dengan itu, saya berniat berangkat naik haji ke Tanah Suci, Mekkah sambil berdoa kesembuhan dirinya dari penyakit," ujarnya.
Ia menyebutkan berangkat haji sudah cukup lama dicita-citakannya.
"Alhamdulilah baru tahun 2019 ini bisa terwujud, dan semoga dapat menjadi haji yang mabrur," katanya.
Keadaan sakit yang dialami, katanya, tidak akan menyurutkan niat untuk menginjakkan kaki di Mekkah.
"Malahan justru semakin menguatkan saya berangkat ke Mekkah dan tidak pernah ragu untuk beribadah," katanya.
Sebanyak 392 calon haji asal Kabupaten Padang Lawas yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 06 Embarkasi Medan, Rabu (17/7), sekitar pukul 22.30 WIB berangkat ke Tanah Suci, Mekkah. Mereka terdiri atas 157 laki-laki dan 235 perempuan.
Pimpinan Kloter 06 Embarkasi Medan itu, Isnan Rosidi Hasibuan bin Ilyas Hasibuan.
Calon haji termuda dalam kloter tersebut atas nama Abdul Rakul (33), warga Lingkungan II Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara.
Calon haji tertua dalam kloter itu atas nama Masdulan Harahap (80), warga Lingkungan IV Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Saumatera Utara.
Total warga Sumatera Utara yang berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2019 tercatat 8.641 orang.
Baca juga: Kloter terakhir dari Bandara Kualanamu diberangkatkan
Baca juga: Perdokhi: Indonesia butuh rumah sakit haji di Mekkah
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019