Hingga Juni 2019, Tunisia menempati peringkat ke-25 ranking FIFA di bawah Senegal pada urutan ke-22, sedangkan Nigeria "hanya" menempati posisi 45.
"Kami puas dengan menduduki peringkat ketiga dengan cara mengalahkan tim terbaik kedua di Afrika," kata pelatih kepala Nigeria Gernot Rohr dalam laman resmi turnamen.
Baca juga: Nigeria finis ketiga usai tundukkan Tunisia
Rohr juga memilih bersikap positif atas masa depan Elang Super meskipun gagal mencapai final Piala Afrika 2019.
Langkah Nigeria terhenti setelah kalah dramatis 1-2 melawan Aljazair pada semifinal sehingga hanya melakoni laga perebutan tempat ketiga.
Namun, Rohr menegaskan keberhasilan memenangi laga perebutan tempat ketiga sebagai pencapaian besar, terlebih Nigeria merupakan skuat termuda kedua di antara 24 tim peserta putaran final Piala Afrika 2019.
Baca juga: Berbekal skuat muda, Elang Super tempati peringkat ketiga
"Saya selalu bilang kepada para pemain bahwa memenangi 'final' kecil jauh lebih berarti ketimbang kalah pada final utama," kata Rohr.
"Saya sangat positif menatap masa depan tim ini," pungkasnya.
Dengan skuat yang masih dihuni deretan talenta muda, Nigeria mungkin akan tetap diisi pemain-pemain yang kurang lebih sama saat menuju putaran final Piala Afrika 2021 dan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika.
Baca juga: Tunisia jadikan penampilan di Mesir bekal Piala Dunia
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019