Ellerbe, kepala eksekutif Mayweather Promotions, berkata kepada laman boxingscene.com bahwa sekalipun diiming-imingi bayaran setinggi langit, Mayweather tidak akan kembali ke ring tinju.
Mayweather diyakini mengeduk pemasukan 300 juta dolar AS dari kemenangan angka melawan Pacquiao yang hingga saat ini tetap dianggap pertarungan tinju paling mahal dalam sejarah dengan menghasilkan total pendapatan 600 juta dolar AS.
Pelatih Pacquiao Freddie Roach mengungkapkan pekan lalu bahwa dia berniat mempertemukan kembali petinju Filipina itu dengan Mayweather karena penasaran dengan hasil pertarungan pertama mereka.
Mayweather sendiri akan berada di tepi ring tinju untuk menyaksikan pertarungan Pacquiao melawan Keith Thurman di Las Vegas Sabtu pekan ini. Tetapi Ellerbe menyatakan tidak ada peluang sedikit pun untuk tanding ulang.
"Floyd tak berminat," kata Ellerbe kepada boxingscene. "Dia nol minat. Dia sudah bertinju sepanjang hidup. Dia telah memberikan segalanya untuk tinju."
Baca juga: Pacquiao akan naik ring di Arab Saudi
Ellerbe menyatakan Mayweather malah bahagia dengan masa pensiunnya.
"Dia tengah menjalani kehidupan terbaiknya. Saya baru saja ngobrol hari ini dengan dia. Dia melancong, menghabiskan waktu bersama anak-anaknya, menghabiskan waktu bersama keluarganya," kata Ellerbe.
Menurut Ellerbe, Mayweather melakukan melakukan semua hal yang dulu dia tak punya kesempatan untuk melakukannya, "karena tinju menyita hidupnya sejak dia berusia lima tahun."
Berbicara kepada wartawan pekan lalu, Roach mengaku masih penasaran dengan kekalahan Pacquiao dari Mayweather karena saat itu Pacquiao harus bertinju sambil menahan sakit pada pundaknya. Dia ingin mempertemukan lagi petinjunya itu dengan Mayweather.
"Saat itu kami tidak memperagakan pertarungan hebat. Bahu Manny sama sekali tak mendukung. Sejak itu dia harus dioperasi, tapi kini dia sudah 100 persen. Saya ingin kami bertarung kembali melawan Mayweather karena saya tidak menyukai cara kami tampil."
Baca juga: Pacquiao bantah akan tarung di Saudi
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019