Cara promosi ini sangat menarik perhatian jamaah haji dari seluruh dunia. Terlebih, hanya Indonesia yang memanfaatkan sarana transportasi haji ini sebagai ajang promosi
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah kembali mempromosikan produk ekspor nonmigas Indonesia di kendaraan layanan transportasi haji 2019.
Promosi di transportasi haji bernama Bus Salat Lima Waktu (Salawat) ini dilakukan sejak 13 Juli 2019 hingga 60 hari selama musim haji berlangsung.
"Penggunaan Bus Salawat pada haji 2019 merupakan salah satu strategi promosi untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi. Selain itu, ITPC dan KJRI Jeddah juga bersinergi memanfaatkan momen ini untuk mendorong penggunaan produk Indonesia pada katering, transportasi, dan akomodasi haji," kata Kepala ITPC Jeddah Gunawan lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis.
Bus Salawat yang beroperasi selama 24 jam digunakan sebagai transportasi untuk mengangkut jamaah haji di Makkah menuju Masjidil Haram dan sebaliknya.
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Bus shalawat kembali beroperasi
Tema promosi yang diangkat yaitu Trade with Remarkable Indonesia, Wonderful Indonesia, dan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34.
Bus-bus ini yang digunakan sebagai sarana promosi, di mana sebelumnya, ITPC dan KJRI Jeddah pernah melakukan kegiatan serupa di tahun 2017. Namun, saat itu jumlah bus yang digunakan hanya sebanyak 10 unit.
Promosi dilakukan dengan menempelkan stiker yang berisikan materi 10 produk unggulan ekspor dan 10 produk potensial Indonesia di badan bus.
Baca juga: Laporan dari Mekkah - PPIH fasilitasi transportasi jamaah dari Mekkah ke Madinah
"Cara promosi ini sangat menarik perhatian jamaah haji dari seluruh dunia. Terlebih, hanya Indonesia yang memanfaatkan sarana transportasi haji ini sebagai ajang promosi," jelas Gunawan.
Adapun produk yang dipromosikan antara lain minyak atsiri, karet, perhiasan, perikanan, furnitur, minyak kelapa sawit, makanan olahan, rempah-rempah dan kopi unggulan Indonesia.
Baca juga: Garut alokasikan Rp700 juta untuk transportasi jamaah haji
Selain itu, ITPC dan KJRI Jeddah juga mempromosikan kenyamanan dan kelancaran beribadah bagi jamaah haji Indonesia, Pemerintah Indonesia menyewa bus baru berkapasitas 45 tempat duduk buatan tahun 2019 hasil karya industri strategis seperti produk kereta api dari PT Industri Kereta Api dan produk pesawat dari PT Dirgantara Indonesia.
Selain itu, produk vaksin Indonesia dari Bio Farma sebagai satu-satunya badan usaha milik negara farmasi Indonesia yang memproduksi vaksin dan telah lulus dari kualifikasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin menambahkan, berdasarkan data statistik Pemerintah Arab Saudi, total jamaah haji tahun 2019 diperkirakan sejumlah 3 juta.
Jumlah tersebut termasuk kuota jamaah haji Indonesia pada 2019 sebesar 231 ribu atau naik 10 ribu dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 221 ribu.
"Kegiatan haji merupakan momen bersejarah yang hanya terjadi di Arab Saudi. Ajang promosi dalam momen ini membuka peluang agar Indonesia dan produk-produk unggulannya dapat diketahui dan dikenal masyarakat dari seluruh dunia," pungkas Hery.
Baca juga: Kontrak layanan transportasi jamaah haji ditandatangani
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019